Tradisi Masyarakat Baduy yang Masih Terjaga Hingga Kini

Sabda Maulana
Seorang pria dari Suku Baduy. Sumber: Istimewa

Selain Seba, kehidupan sehari-hari masyarakat Baduy juga diatur oleh prinsip hidup yang disebut pikukuh. Prinsip ini menekankan keseimbangan dengan alam dan larangan melakukan hal-hal yang dianggap merusak. Itulah sebabnya mereka melarang penggunaan alat modern yang dapat mengganggu lingkungan. Sawah dan ladang mereka diolah dengan cara tradisional, tanpa pupuk kimia atau mesin. Mereka percaya, kesederhanaan adalah jalan untuk menjaga kelestarian alam.

Aturan Berpakaian Adat Baduy

Keunikan lainnya adalah cara berpakaian. Baduy Dalam menggunakan pakaian berwarna putih dan biru tua tanpa jahitan mesin, sebagai lambang kesucian dan kesederhanaan. Sementara Baduy Luar biasanya memakai pakaian hitam. Pakaian ini tak sekadar identitas, tapi juga pengingat akan ikatan mereka dengan adat.

Hidup bersama masyarakat Baduy terasa seperti menembus lorong waktu. Di saat dunia luar sibuk dengan gawai, internet, dan kendaraan bermotor, orang Baduy tetap setia dengan jalan kaki, menenun kain secara manual, dan menjaga hutan sebagai sumber kehidupan. Bagi mereka, mempertahankan adat adalah bentuk penghormatan terhadap leluhur sekaligus menjaga keseimbangan dunia.

Tradisi yang masih terjaga hingga kini itu membuat Baduy bukan hanya dikenal sebagai komunitas adat, tapi juga sebagai penjaga kearifan lokal. Mereka menunjukkan bahwa di tengah gempuran modernisasi, ada cara lain untuk hidup: sederhana, selaras dengan alam, dan penuh makna.

Editor : Imam Rachmawan

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network