Seren Taun Kasepuhan Cisungsang: Tradisi Syukur Panen yang Kini Jadi Agenda Nasional

Sabda Maulana
Tradisi Seren Taun Kasepuhan Cisungsang di Banten. Sumber: Istimewa

Prosesi dilanjutkan dengan Salamat Beberes Ngueh, yaitu selamatan setelah pembuatan kue tradisional untuk perayaan puncak. Kemudian, ada Bubuka, sebuah ritual yang menghadirkan kesenian khas Sunda seperti pantun tradisional, musik, dan tarian.

Tak kalah penting, ada Balik Taun Rendangan, yaitu pertemuan kelompok masyarakat adat (Rendangan) dengan ketua adat (Abah) di Imah Gede. Dalam pertemuan ini, para ketua kelompok melaporkan hasil panen dan kondisi masyarakat sepanjang tahun. Ritual berikutnya adalah Ngareremokeun, persembahan pujian yang dilantunkan oleh para sesepuh untuk menghibur Nyi Pohaci.

Puncaknya, seluruh prosesi diakhiri dengan pemasukan padi ke lumbung sebagai tanda dimulainya siklus tanam yang baru. Simbol ini menegaskan bahwa kehidupan masyarakat Cisungsang berputar mengikuti irama alam, dengan padi sebagai pusatnya.

Magnet Wisata Budaya

Tak hanya menjadi ajang ritual, Seren Taun juga berhasil menarik perhatian wisatawan. Data panitia mencatat, setidaknya 2.288 orang terlibat sepanjang penyelenggaraan, baik sebagai pengunjung, pelaku UMKM, maupun elemen masyarakat adat. Kehadiran wisatawan dari luar daerah juga menambah semarak perayaan, menjadikan Seren Taun salah satu magnet wisata budaya di Banten.

Editor : Imam Rachmawan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network