LEBAK, iNewsLebak.id - Ruas jalan Rangkasbitung–Malingping yang menjadi akses utama menuju kawasan wisata pantai selatan, kini kondisinya memprihatinkan. Di sejumlah titik, jalan mengalami kerusakan parah hingga rawan longsor. Warga bahkan menanam pohon di badan jalan sebagai tanda bahaya agar pengendara lebih waspada.
Rizal, warga Malingping, menilai kerusakan tersebut terjadi karena tidak adanya pemeliharaan dari Dinas PUPR Kabupaten Lebak.
Ia menambahkan, kerusakan tidak hanya berupa lubang di badan jalan, tetapi juga longsoran yang bisa mengancam amblasnya jalur.
“Dibeberapa titik terdapat kerusakan di badan jalan, bahkan longsor yang dapat mengancam jalan amblas, dan tidak terlihat dilakukan pemeliharaan, bahkan tidak rambu-rambu lalu lintas di sepanjang jalan tersebut,” ucap Rizal kepada wartawan, yang dikutip dari pemberitaan media.
Rizal juga menduga anggaran pemeliharaan jalan tidak digunakan sebagaimana mestinya.
“Kami sengaja menanam pohon di badan jalan rusak yang terancam longsor, karena bahaya bagi kendaraan yang melintas,” paparnya.
Sementara itu, Matin, warga lainnya, mendorong aparat penegak hukum (APH) untuk turun tangan memeriksa penggunaan anggaran di Dinas PUPR Lebak.
Karena, dia menilai pemeliharaan yang dilakukan di sejumlah ruas jalan pemkab Lebak tidak maksimal. Bahkan, ada jalan yang tidak pernah dilakukan pemeliharaan.
Matin meyakini dana yang tersedia cukup besar, namun realisasinya tidak transparan.
“Kami yakin anggaran pemeliharaan jalan dan jembatan cukup besar, dan selama ini anggaran pemeliharaan tidak pernah di publish ke jalan mana saja digunakannya,” ucapnya.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait