LEBAK, iNewsLebak.id - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Lebak terus mengintensifkan program inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik untuk meningkatkan populasi sekaligus memperbaiki kualitas genetik hewan ternak di daerah tersebut.
Sepanjang Januari hingga awal Oktober 2025, tercatat sebanyak 189 ekor ternak telah menjalani proses IB. Rinciannya meliputi 103 sapi, 50 domba, 20 kambing, dan 16 kerbau.
Kepala Disnakkeswan Lebak, Rahmat Yuniar, mengatakan program IB menjadi salah satu strategi penting pemerintah daerah dalam mendukung ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat peternak.
“IB dilakukan untuk meningkatkan populasi dan memperbaiki kualitas genetis ternak sapi maupun kerbau yang ada di Kabupaten Lebak. Tahun ini sudah ada 189 hewan ternak yang dilakukan IB,” ujar Rahmat, Senin (6/10/2025).
Rahmat menjelaskan, proses IB dilakukan dengan cara menyuntikkan sperma dari pejantan unggul ke ternak betina milik masyarakat. Dengan metode tersebut, peluang lahirnya keturunan berkualitas tinggi menjadi lebih besar dibandingkan dengan kawin alami.
“Kami terus menerjunkan petugas inseminator ke lapangan untuk melaksanakan kawin suntik pada sapi, kerbau, kambing, dan domba,” tambahnya.
Hewan ternak hasil IB saat ini tersebar di beberapa kecamatan seperti Cibadak, Cikulur, Maja, dan Rangkasbitung. Sebagian besar dikelola oleh kelompok tani dan peternak lokal.
Menurut Rahmat, peningkatan populasi ternak memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan warga karena sektor peternakan merupakan salah satu penopang ekonomi masyarakat Lebak.
“Jika populasi sapi, kerbau, kambing, dan domba meningkat, otomatis dapat mendongkrak perekonomian masyarakat. Kami optimistis populasi kerbau di Lebak bisa terus bertambah dan menjadi andalan ekonomi warga,” ujarnya.
Selain untuk memperbanyak populasi, program inseminasi buatan juga berfungsi memperbaiki mutu genetik ternak lokal agar lebih unggul dan produktif.
“Manfaat lainnya, kita bisa menghasilkan kualitas keturunan yang baik, sekaligus mencegah penularan penyakit kelamin yang sering terjadi akibat kawin alami,” jelas Rahmat.
Editor : Imam Rachmawan