Iyan juga menilai pentingnya proses tabayun atau klarifikasi mendalam sebelum mengambil kesimpulan, karena setiap peristiwa memiliki konteks dan latar belakang tersendiri.
Menurutnya, para guru pada dasarnya memiliki niat baik yang sama, yakni mendidik dengan kasih sayang, kesabaran, dan tanggung jawab.
“Saya meyakini semua guru memiliki niat baik yang sama, begitu pula anak-anak kita yang semuanya punya potensi luar biasa,” pungkasnya.
Kasus dugaan kekerasan di SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, kini menjadi sorotan publik di tengah upaya pemerintah memperkuat implementasi pendidikan berkarakter dan bebas kekerasan. PGRI Lebak berharap persoalan ini dapat diselesaikan secara adil dan proporsional agar tidak mengganggu semangat belajar siswa serta menjaga kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait
