LEBAK, iNewsLebak.id – Satu keluarga asal Rangkasbitung, Lebak, Banten, yang sebelumnya dilaporkan terjebak banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, dinyatakan selamat pada Rabu (26/11) dan kini aman di posko pengungsian setempat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Sukanta, menyebutkan bahwa keluarga asal Rangkasbitung yang berjumlah empat orang tersebut berangkat ke Aceh Tamiang pada tanggal 23 November untuk bekerja.
“Warga yang terjebak banjir itu semuanya keluarga. Terdiri dari satu anak, dua orang tua dan satu sepupu, sehingga total jumlahnya empat orang,” ucap Sukanta, Jumat (5/12).
Pemerintah Daerah (Pemda) memastikan akan memulangkan keluarga tersebut sambil menunggu izin dari BPDB dan menanti akses jalan dapat kembali dilewati kendaraan. Sebab, hingga kini kondisi jalan di Aceh Tamiang terpantau masih terputus akibat bencana banjir bandang.
Lebih lanjut, Kabupaten Lebak juga dikenal sebagai daerah rawan bencana alam, seperti banjir, banjir bandang, pergerakan tanah, angin puting beliung, pohon roboh, longsor, serta gelombang tinggi.
Hal tersebut disebabkan oleh kondisi topografi wilayah Lebak yang terdiri dari pegunungan, perbukitan, dan pantai, sehingga BPBD Lebak menekankan bahwa pihaknya sedang melakukan optimalisasi terhadap posko kesiagaan dan kewaspadaan guna persiapan menghadapi bencana alam.
Tak hanya itu, sejumlah peralatan evakuasi seperti tenda, kendaraan roda empat dan roda dua, perahu, pelampung, gergaji mesin, serta tambang sudah dipersiapkan. Meski begitu, kebutuhan perlengkapan tersebut belum sepenuhnya terpenuhi, khususnya perahu dan gergaji mesin. Gudang logistik BPDB Lebak juga dinilai masih belum maksimal, sehingga perlu persiapan yang lebih matang.
“Saat ini peralatan evakuasi masih kurang, dibutuhkan beberapa penambahan alat, seperti perahu dan gergaji mesin,” katanya.
BPDB kembali mengimbau masyarakat agar terus waspada terhadap cuaca ekstrem, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana alam. Pihaknya berharap agar kebutuhan logistik dapat segera terpenuhi agar bisa mempersiapkan kemungkinan terjadinya bencana alam.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait
