“Masyarakat yang tinggal berdampingan dengan wilayah rawan bencana adalah pihak pertama yang bergerak. Itulah mengapa kapasitas mereka harus terus diperkuat melalui edukasi dan pelatihan, sehingga respons awal dapat berjalan cepat dan tepat,” katanya.
Dalam pelatihan tersebut, peserta dibekali materi teori dan praktik lapangan, mulai dari simulasi evakuasi mandiri, pemanfaatan jalur evakuasi, pengenalan titik kumpul, hingga teknik penyelamatan diri saat gempa.
Selain masyarakat umum, BPBD Banten juga melibatkan pelaku usaha dan pengelola kawasan wisata. Menurut Lutfi, kawasan wisata menjadi area dengan aktivitas tinggi sehingga membutuhkan sistem kesiapsiagaan yang lebih terstruktur.
“Kita harus memastikan bahwa setiap tempat wisata bukan hanya indah dan menarik, tetapi juga aman bagi pengunjung. Dibutuhkan kepedulian kita semua untuk berperan sebagai pelaku dalam penanggulangan bencana,” tegasnya.
Editor : Imam Rachmawan
