Salah seorang warga Desa Cigoong Utara, Juhenah, mengungkapkan rumahnya rusak berat akibat pergerakan tanah.
“Awalnya terdengar suara retakan, lalu lantai amblas. Setelah hujan terus-menerus, rumah kami rusak parah,” ujarnya.
Warga lainnya, Nurdin, juga merasakan dampak serupa pada bangunan rumahnya. Ia menyebut dinding rumah mengalami retak dan pergeseran.
Kepala Desa Cigoong Utara, Habibi, menyampaikan wilayahnya mengalami kerusakan paling parah dibanding desa lain.
“Sebanyak 15 rumah ambruk, 50 rumah rusak sedang dan berat, serta 244 rumah rusak ringan,” katanya.
Saat ini, pemerintah desa bersama BPBD Kabupaten Lebak dan instansi terkait tengah melakukan penanganan darurat. Penyaluran bantuan logistik dan pendataan lanjutan masih terus dilakukan.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait
