Hakim mengaku prihatin dengan kondisi ini, dia berharap seharusnya partai bisa melakukan banyak terobosan agar tokoh internal yang dianggap punya potensi mulai dimunculkan ke publik.
“Pengamatan saya, ada beberapa tokoh yang kedengaran akan maju, seperti Iip Makmur dari PKS, H Oong dari Gerindra, H Rudi Golkar, Imannudin Sudirman Karis dari Demokrat. Tapi hinggat saat ini tidak ada pernyataan resmi dari partai, jadi baru sekedar wacana,” tambah Hakim.
Kondisi seperti ini disebut Hakim bahwa demokrasi di Lebak jalan di tempat. Dirinya sangat menyayangkan jika nanti muncul hanya satu pasangan calon kembali di ajang Pilkada Lebak seperti pada tahun 2018 lalu.
“Jangan sampai Pilkada nanti satu paslon melawan kotak kosong lagi. Ini akan jadi preseden buruk yang kedua kalinya bagi demokrasi lokal di Lebak,” ujar Hakim yang pada saat Pilkada 2018 lalu menggaungkan masyarakat Lebak mencoblos kotak kosong.
“Sejarah kotak kosong jangan sampai terulang kembali. Partai politik harusnya dapat membaca dan menangkap keinginan sebagian masyarakat yang ingin perubahan sejak 2018 lalu,” tegas Hakim.
Editor : Sofi Mahalali