LEBAK, iNewsLebak.id – Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir landa 6 kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten, sejak Selasa (3/1/2023) pagi.
Banjir menyebabkan 899 rumah warga terendam. Di sejumlah titik ketinggian air mencapai 1,5 meter hingga membuat aktivitas warga lumpuh total.
Luapan air sungai-sungai besar yang ada di wilayah Lebak juga mengakibatkan beberapa akses jalan terputus dan warga terisolasi.
Selain banjir, bencana tanah longsor dan pergerakan tanah juga terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Lebak.
Warga diminta tetap waspada terhadap bencana alam yang bisa kaoan saja terjadi, mengingat hujan deras di wilayah Lebak masih terjadi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak pada Selasa malam pukul 22.00 WIB merilis data sementara kejadia bencana di wilayah Lebak.
1. Banjir : terjadi di 6 kecamatan, dan rumah yang terendam setidaknya ada 899 rumah.
2. Longsor : terjadi di 5 kecamatan, dan rumah yang mengalami kerusakan ringan-sedang setidaknya ada 15 rumah.
3. Pergerakan Tanah : terjadi di 4 kecamatan, dan rumah yg mengalami kerusakan ringan-sedang setidaknya ada 19 rumah.
4. Angin kencang : terjadi di Kecamatan Cikulur, dan rumah yang mengalami kerusakan setidaknya ada 2 rumah.
5. Kerusakan infrastruktur : terjadi di 3 kecamatan,
- 2 titik jalan poros desa
- 4 titik jalan kabupaten
- 1 jembatan kayu
Selain curah hujan yang tinggi dan cuaca ekstrem yang terjadi, sebagian pihak berpendapat bahwa terjadinya banjir di beberapa wilayah disebabkan perusakan alam yang makin masif terjadi.
Kecamatan Cimarga dan Banjarsari yang sangat terdampak banjir, disebut-sebut bahwa kegiatan penambangan pasir menjadi salah satu penyebab utamanya. Karena limbah galian tersebut dibuang ke sungai yang akhirnya membuat pendangkalan.
Ketika hujan deras datang, sungai tak lagi mampu menampung air hingga banjir tak dapat terelakkan.
Editor : Sofi Mahalali