LEBAK, iNewsLebak.id – Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Pagelaran, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak meninggal dunia karena sakit di Segamat Hospital Malaysia pada 5 Maret 2023 lalu.
TKI atas nama Muhria (42) sebelumnya mengalami kendala pemulangan jenazah ke Indonesia, karena keberangkatan TKI tersebut melalui jalur ilegal. Keluarga sempat mengalami kesulitan untuk memulangkan jenazah.
Melewati proses yang panjang dan rumit, akhirnya jenazah Muhria bisa dipulangkan ke tanah air berkat bantuan kerabat, media, hingga pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur.
Berikut kronologi dan fakta-fakta kematian dan proses pemulangan jenazah TKI asal Lebak, Banten :
Muhria meninggal karena sakit liver yang dideritanya
Muhria sejak beberapa bulan terakhir mengidap sakit liver dan selalu mengabarkan ke keluarga di Indonesia. Namun ia lebih memilih untuk dirawat di rumah kerabat di Johor Bahru Malaysia.
Hingga akhirnya sakit yang dideritanya makin parah dan Muhria dilarikan ke rumah sakit Segamat, Johor Bahru, namun nyawanya tak tertolong.
Kendala dokumen, jenazah tak bisa segera dipulangkan ke Indonesia
Muhria meninggal dunia pada 5 Maret 2023. Namun baru bisa dipulangkan pada Sabtu (1/4/2023) setelah proses panjang yang dilewati.
Karena ilegal, pihak keluarga di Malaysia melimpahkan proses pengurusan dokumen melalui agen setempat dengan dibebankan biaya hingga Rp23 juta.
Jenazah sendiri tersimpan selama 26 hari di ruang jenazah RS Segamat dan diawetkan dengan formalin.
Keluarga di Indonesia mengalami keterbatasan biaya
Muhria meninggalkan satu istri dan anak berusia 12 tahun. Selama 7 tahun di Malaysia, penghasilan Muhria hanya bisa untuk menutupi biaya hidup keluarga.
Untuk pemulangan jenazah, keluarga dibantu kerabat dan banyak pihak yang peduli.
Termasuk penjemputan jenazah dari Bandara Soetta ke rumah duka. Keluarga difasilitasi oleh ambulans gratis milik Desa Lebakpeundeuy dan Desa Cilangkap.
Ratusan warga Peucangpari menyambut kedatangan jenazah
Tiba pada Sabtu (1/4/2023) pukul 22.30 WIB, jenazah Muhria disambut ratusan warga Kampung Peucangpari, Desa Pagelaran, Lebak. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa tumpah ruah.
Warga merasa lega, akhirnya jenazah Muhria bisa kembali ke kampung halaman setelah hampir sebulan terkendala perizinan dan lain hal. Isak tangis keluarga dan tetangga mengiring evakuasi jenazah dari ambulans menuju rumah duka.
Jenazah Muhria dimakamkan di TPU setempat
Diinapkan semalam, jenazah Muhria akhirnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat pada Minggu (2/4/2023) pagi.
Lagi-lagi, ratusan warga megiringi jenazah mulai dari rumah duka hingga pemakaman. Rasa duka mendalam tergambar dalam raut wajah keluarga dan kerabat.
Rencananya, keluarga akan mengadakan doa dan tahlil hingga hari ke-7 setelah Muhria dimakamkan.
Editor : U Suryana