LEBAK, iNewsLebak.id - Penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN), yang berlokasi di wilayah Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah Selatan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten, tepatnya di Binuangeun, Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten, penjualannya mengalami penurunan.
Hal tersebut akibat beberapa bulan ini para nelayan mengalami pengurangan pembelian BBM Pertalite, karena faktor cuaca yang tidak stabil, kurang ikan yang susah diprediksi. Ini khususnya nelayan yang menggunakan bagan atau bangkrak.
Pengawas SPBUN Binuangeun Ukan Ujang Supandi, mengatakan terhitung pada Januari 2024 kuota BBM Bersubsidi jenis Pertalite ditambah namun penjualan menurun sehingga tersisa.
"Dari bulan Januari 2024 ada penambahan kuota BBM jenis Pertalite, yang tadinya 206.000 liter menjadi 214.000 liter, berarti penambahan 24.000 liter, namun pada kenyataannya selalu tersisa. Untuk bulan Januari saja penjualan hanya 198.000 liter dan Februari penjualan 152.000 liter," ujarnya, Kamis (7/3/2024).
Ukan berharap cuaca membaik sehingga para nelayan banyak yang melaut dan tentunya meningkatkan pula penjualan BBM di SPBUN yang ia kelola.
"Harapannya cuaca membaik sehingga para nelayan bisa mendapatkan penghasilan yang melimpah, tentunya para nelayan belanja BBM solar dan pertalite pun bertambah, jadi penjualan BBM di SPBUN kami lebih meningkat," ucapnya.
Sementara itu, Usman Efendi (47), Nelayan pancing Binuangeun menuturkan pembelian BBM Solar untuk kapalnya berkurang hingga 50%.
"Untuk tahun 2024 ini penggunaan solar untuk kapal pancing kami berkurang sekitar 50%, biasanya kami belanja solar perbulan 1.000 liter dari kuota 1.400 tetapi untuk sekarang paling belanja 600 liter perbulan, ini karena hasil laut ikan berkurang," ungkapnya.
Editor : U Suryana