get app
inews
Aa Text
Read Next : Virgojanti Sebut TPID Provinsi Banten Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok Jelang Ramadhan

Jelang Ramadhan, Nelayan Binuangeun Libur Melaut Harga Ikan Melonjak

Senin, 11 Maret 2024 | 05:49 WIB
header img
Kapal nelayan Binuangeun libur melaut / foto : iNewsLebak.id U Suryana

LEBAK, iNewsLebak.id - Menjelang Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriah / 2024 M, mayoritas nelayan Binuangeun, Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, memilih libur melaut.

Hal ini mengingat satu hari lagi menjalankan ibadah puasa dan biasanya sering dilakukan untuk tradisi munggahan atau makan-makan baik bersama keluarga, kerabat ataupun dengan yang lainnya. 

Munggahan biasanya dilakukan dengan memilih tempat-tempat yang membuat nyaman seperti di tempat-tempat wisata. Dan salah satunya yang dilakukan pada saat tersebut adalah bakar ikan untuk makan bersama.

Mokmok, salah satu nelayan Binuangeun, mengatakan hari ini nelayan Binuangeun banyak yang libur melaut karena satu hari lagi akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

"Ini sudah lazim dilakukan oleh para nelayan Binuangeun, karena merupakan adat dalam melaut tapi bukan pantangan untuk melaut. Para nelayan menghabiskan waktu untuk berkumpul dan menjalankan ibadah puasa bersama keluarga serta memperbaiki jaring maupun kapal," ujarnya. Minggu (10/3/2024). 

Mokmok juga mengatakan biasanya para nelayan akan kembali turun melaut pada hari kedua atau ketiga puasa Ramadhan. Dan untuk saat ini suasana di Kampung Nelayan, Desa Muara atau PPI Binuangeun milik Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten, dipenuhi kapal yang bersandar.

Terpisah, Asani, salah satu pedagang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Binuangeun mengatakan, jika sudah masuk tradisi munggahan atau mau masuk Bulan Suci Ramadhan, nelayan menghentikan aktivitasnya dan tidak melaut sehingga harga ikan pun meningkat sekitar 20% bahkan bisa lebih.

"Kami pedagang ikan tergantung nelayan yang turun ke laut, kalau nelayan istirahat dan stok kosong maka tetap harga ikan melonjak, karena disamping cuaca buruk, sejumlah nelayan banyak yang tidak melaut pada saat menjelang puasa," ucapnya.

Kata Asani, kenaikan harga ikan di TPI Binuangeun sudah sekitar satu pekan terakhir, ini berlaku untuk semua jenis ikan laut termasuk cumi-cumi.

Asani juga menjelaskan rincian harga ikan, diantaranya; Harga ikan tenggiri satu ekor dengan berat 15-16 kilogram, semula harganya Rp 250.000 menjadi Rp 400.00. Untuk cumi-cumi dari harga semula Rp 20.000 menjadi Rp 25.000 per kilogramnya. Sementara untuk ikan layur sedang satu ganting isi 10 ekor naik hingga harga Rp 250.000 dari harga biasanya paling mahal Rp 150.000. Dan untuk jenis ikan tongkol, naik dari Rp 13.000 per kilogramnya menjadi Rp 25.000.

Editor : U Suryana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut