get app
inews
Aa Read Next : Kekosongan Sekjen CC Ikatan Mahasiswa Cilangkahan Dipertanyakan Kader

Ikatan Mahasiswa Cilangkahan Gagal Aksi di Mapolres Lebak, Ini Alasannya!

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:33 WIB
header img
Coordinator Center Ikatan Mahasiswa Cilangkahan (CC IMC) / Foto: istimewa

LEBAK, iNewsLebak.id - Dengan menjamurnya pemberitaan di berbagai media den respon dari aktivis yang menyatakan Ikatan Mahasiswa Cilangkahan (IMC) telah menerima uang suap senilai Rp15juta.

Dugaan adanya uang suap tersebut ihwal gagalnya aksi massa di Mapolres Lebak pada Senin, 29 April 2024, menyoal galian tanah merah CV Elking Mandiri di Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, Banten.

Ketua Umum Coordinator Center Ikatan Mahasiswa Cilangkahan (CC IMC), Hendrik Arrizky, saat dikonfirmasi pihaknya merasa heran dan aneh melihat situasi yang terjadi dua hari kemarin (Rabu, 1 Mei 2024).

Dirinya menuturkan bahwa semua yang termuat di pemberitaan adalah tidak benar, serta bahkan Hendrik menyatakan kepada media berani di cross cek mengenai sejumlah dugaan yang dilontarkan mulai dari transfer uang sebesar Rp15juta oleh inisial ‘J’ pun tidak pernah ber statement ingin dibelikan sejumlah Alat Tulis Kantor (ATK) untuk menggagalkan aksi massa tersebut.

"Kami merasa heran dan aneh, melihat statement di media sangat memojokkan pihak kami. Selanjutnya sebagaimana pemberitaan yang termuat diberbagai media. Kami dengan tegas selalu menyampaikan pesan singkat terhadap siapapun yang menanyakan dengan menyatakan tidak pernah sama sekali berurusan dengan inisial ’J’," ujarnya Rabu (1/5/2024).

Hendrik juga mengatakan pihaknya tidak pernah sekalipun bertemu serta tidak merasa ditransfer uang sebesar Rp15juta, bisa dicek sendiri riwayat rekening mereka. Begitu pula tidak pernah ber statement atau meminta ingin dibelikan sejumlah ATK sebagai imbalan buntut dari gagalnya aksi.

Menurut Hendrik, bahwa tindakan membatalkan aksi adalah suatu hal yang biasa dalam pergerakan dan hak warga negara, alasannya kerap kali karena guna mematangkan konsep dan/atau karena melihat sikon terhadap tekanan dan rintangan di lapangan.

Adapun bersangkutan dengan isu tersebut dirinya menyebut sudah dilakukannya dialog tertutup dengan pihak Polres Lebak tiga hari sebelum pelaksanaan aksi, untuk mengecek kebenaran buntut adanya oknum kepolisian yang terlibat dalam perusahaan tersebut sebagaimana yang tertera di tuntutan aksi, serta hasil dari dialog tersebut Polres Lebak meminta waktu untuk melakukan uji petik/tinjauan di lapangan dahulu.

"Kami memang terlebih dahulu melakukan dialog tertutup (audiensi) dengan Polres Lebak guna mengecek validitas kebenaran oknum kepolisian yang terlibat dalam usaha tambang tersebut tiga hari sebelum pelaksanaan aksi. Alhasil Polres Lebak akan melakukan uji petik dahulu dalam hal ini menindak lanjuti tuntutan yang kami bawa," ucapnya.

Dikesempatan ini juga ia mengajak kepada seluruh pihak agar berhati-hati dan melakukan telusur informasi dengan benar terhadap apapun persoalan yang sedang viral serta jangan sembarangan menuduh.

"Kita harus lebih dewasa, kita tidak boleh menuduh sesuatu  hal yang sama sekali tidak benar," ungkapnya.

Terakhir, Hendrik menegaskan bahwa IMC akan melakukan proses hukum jika diperlukan atas dasar pencemaran nama baik terhadap siapa saja pihak yang memojokkan secara berlebihan atau pelaku utama adanya tuduhan ini.

Editor : U Suryana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut