Sederhananya, kata H Edi Murpik, warga hanya membutuhkan bak penampungan air dengan kapasitas besar, yang kemudian akan disuling dengan teknologi SWRO dan setelah menjadi air tawar didistribusikan ke rumah-rumah warga.
“Disini peran BUMDes bisa bermain, warga bisa menjadi pelanggan air bersih dengan pembayaran sesuai dengan jumlah pemakaian. Alat ukur ada watter meter. Tinggal dihitung saja tarifnya, untuk operasional dan maintenance,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat Desa Muara, Agus Sallabi menyambut baik hasil diskusi terebut. Ia berharap dukungan awak media untuk bisa mendorong pemerintah agar solusi jangka panjang terhadap krisis air di Desa Muara bisa teratasi.
“Kami setuju jika solusi yang diberikan tak sekedar memberi umpannya saja, tapi kailnya. Jadi ada solusi jangka panjang atas krisis air yang selalu dialami warga Desa Muara. Kami berharap peran awak media sebagai pilar ke-4 demokrasi menyuarakan ini kepada pemerintah,” pungkasnya.
Editor : U Suryana