get app
inews
Aa Text
Read Next : Kenapa di Lebak Belum Melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis ? Ternyata Ini Alasannya

Pasok 200 Ribu Sapi Perah untuk Program MBG, Wamentan: Bukan Impor, Melainkan Investasi

Rabu, 15 Januari 2025 | 14:00 WIB
header img
Wamentan, Sudaryono tegaskan kegiatan memasok sapi ini bukan semata-mata negara lakukan impor, tapi investasi. Foto: iNews.id

LEBAK, iNewsLebak.id - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menyampaikan bahwa 160 perusahaan berencana untuk memasok sapi perah untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo. Hal ini dilakukan untuk memenuhi pengadaan susu sapi yang menjadi salah satu menu MBG.

Selain itu, Sudaryono juga menyampaikan target pemerintah sampai akhir 2025 ini adalah memasok 200 ribu sapi perah.

“PP-nya baru beres, kita bisa masukin dari beberapa negara tambahan, selain Australia, sama beberapa negara yang sudah teregister. Kita berusaha di tahun 2025 ini masuk 200 ribu (ekor sapi),” ujar Sudaryono di depan Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/01/2025) saat ditemui oleh wartawan.

Sudaryono menekankan bahwa aktivitas mendatangkan sapi dari perusahaan asing bukanlah kegiatan impor negara, melainkan investasi yang dilakukan oleh pihak swasta.

“Yang jelas ini bukan negara (melakukan) impor, tapi ini orang (pengusaha) berinvestasi. Orang kan boleh dong bikin pabrik, segala macam di Indonesia. Nah, ini bikin pabrik susu, yaitu sapinya di datangkan,” lanjut Sudaryono.

Sebelumnya, Sudaryono juga menyampaikan bahwa pengadaan susu dan daging sapi untuk men-supply program MBG ini merupakan tanggung jawab dari Kementan, itu dia sampaikan saat mengecek persiapan sebelum sapi didatangkan di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIP), Malang, Jawa Timur. 

“Dari semua menu yang dimakan, selain ikan sama garam, itu semua domain-nya Kementerian Pertanian,” kata Sudarsono Selasa (07/01/2025) lalu di Balai Besar Insemenasi Buatan (BBIP), Malang, Jawa Timur.

Dalam pertemuan singkat itu, Sudaryono mengklarifikasi bahwa sapi-sapi impor tersebut tidak akan langsung dijual ke pasaran, melainkan akan diserahkan kepada peternak lokal untuk dipelihara. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman di antara pemerintah dan masyarakat.

“Jangan sampe keliru seolah-olah kita tidak pro-rakyat, tidak. Nanti sapi-sapi dari sebagian pengusaha itu juga dititipkan di kelompok-kelompok peternak susu,” lanjutnya. 

Editor : Imam Rachmawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut