Tak Ada Tanggapan Pemkab, Warga Desa Tambak Lebak Patungan Perbaiki Jalan Rusak

LEBAK, iNewsLebak.id - Warga Desa Tambak, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, mengambil inisiatif untuk memperbaiki jalan rusak yang lama diabaikan oleh pemerintah.
Jalan tersebut, yang menghubungkan tiga kecamatan, yaitu Cimarga, Muncang, dan Sajira, mengalami kerusakan parah dan tidak mendapat perhatian dari Pemkab Lebak selama bertahun-tahun.
Pada Minggu, 23 Maret 2025, warga setempat berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp20 juta melalui patungan. Dedi Kusnadi, salah satu warga yang terlibat dalam perbaikan, menjelaskan bahwa dana tersebut berasal dari iuran masyarakat yang memiliki kendaraan.
"Jadi kita salarin dan kita kumpulkan. Alhamdulillah semua masyarakat satu desa sangat mendukung dan support," ujarnya, Minggu (23/3/2025).
Hal tersebut juga menarik perhatian masyarakat di media sosial, dalam video yang diunggah oleh akun @inforangkasbitung, menunjukkan aksi gotong royong warga Desa Tambak, Kecamatan Cimarga, dalam memperbaiki jalan yang rusak, di mana banyak netizen mengungkapkan sikapnya terhadap situasi tersebut dan mengecam lambannya respons pemerintah.
Dalam rekaman tersebut, terlihat warga bekerja sama menguras air dan menaburkan bebatuan untuk menutup lubang-lubang di jalan yang telah lama dibiarkan dalam kondisi buruk.
Dalam narasinya warga Desa Tambak, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten membangun jalan rusak menggunakan uang patungan yang dikumpulkan secara sukarela.
"Mereka gotong royong membangun ruas jalan Tambak-Muncang yang sudah puluhan tahun rusak, Sabtu (22/3/2025)," tulis akun tersebut.
Aksi gotong royong ini melibatkan banyak warga yang bekerja sama untuk menurunkan 27 truk batu guna memperbaiki akses jalan sepanjang delapan kilometer.
Mereka berharap perbaikan dapat diselesaikan sebelum Lebaran Idul Fitri 2025 agar masyarakat merasa lebih aman saat melintas.
Dengan semangat gotong royong ini, warga Desa Tambak menunjukkan bahwa mereka siap memberikan kontribusi demi perbaikan infrastruktur di daerah mereka meskipun harus melakukannya secara mandiri.
Namun, mereka berharap mereka tetap memperingatkan pemerintah untuk memberikan perhatian yang lebih serius terhadap masalah yang telah berlangsung terlalu lama ini.
Editor : Imam Rachmawan