Viral! Bupati Lebak Tegur Kepsek yang Minta Orang Tua Murid Ganti Meja dan Kursi Sekolah

LEBAK, iNewsLebak.id - Kasus permintaan penggantian meja dan kursi sekolah kepada wali murid di SDN 2 Pasir Tangkil, Kabupaten Lebak, menjadi sorotan publik dan viral di media sosial.
Seorang orang tua murid, Arta Grace Monica, terlihat membawa meja dan kursi ke sekolah setelah anaknya dituding merusak fasilitas tersebut dan diminta mengganti rugi sebesar Rp400.000 oleh Kepala Sekolah, Fifi Siti Rofikoh.
Bupati Lebak, Hasbi Asyidiki Jayabaya, langsung turun tangan menegur kepala sekolah tersebut. Dalam pertemuan dengan Fifi, Bupati menegaskan bahwa membebani wali murid dengan biaya penggantian fasilitas sekolah tidak dibenarkan, mengingat sekolah sudah menerima dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang seharusnya digunakan untuk perawatan dan pengadaan fasilitas.
Hasbi juga menyayangkan cara kepala sekolah yang menyampaikan permintaan tersebut melalui grup WhatsApp, sehingga menimbulkan kegaduhan dan beban psikologis bagi orang tua murid.
"Jelas ibu Fifi (Menulis teks di grup whatsApp,-red), saya prihatin dengan tempat duduk ini. Ini terbaik buat siswanya tapi merawatnya susah, ini di mana penyangga mejanya cuma ada sebelah. Entah harus bagaimana menasehati nya. Suruh mengganti enggak mau," ucapnya dalam video.
Kepala Sekolah sendiri mengaku tidak memaksa wali murid mengganti rugi dan menganggap hal itu sebagai upaya memberikan efek jera kepada siswa yang merusak fasilitas.
Namun, Bupati menegaskan bahwa evaluasi penggunaan dana BOS harus dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang dan fasilitas sekolah tetap terjaga tanpa membebani orang tua murid.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Bupati Hasbi bahkan mengganti uang penggantian meja dan kursi yang telah dibeli orang tua murid tersebut.
"Uangnya sudah diganti, perlu diketahui sekolah itu kan sudah ada anggarannya dari biaya operasional sekolah sehingga orang tua murid tidak dibebani apa apalagi. Takutnya terjadi lagi hal seperti ini jangan ragu lapor bupati," tuturnya.
Ia juga berjanji akan memberikan sanksi tegas dan melakukan evaluasi terhadap kinerja kepala sekolah dan Dinas Pendidikan setempat agar kejadian ini tidak merusak semangat belajar siswa.
"Sudah saya tegur Dinas Pendidikan dan pihak sekolah bakal kita evaluasi," ujar Hasbi.
Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi pengelolaan sekolah agar dana BOS dimanfaatkan secara optimal dan komunikasi antara sekolah dan orang tua murid dilakukan dengan cara yang lebih baik dan tidak memberatkan pihak keluarga siswa.
Editor : Imam Rachmawan