Polisi Amankan 11 Pelajar Terkait Duel Gladiator di Rangkasbitung

LEBAK, iNewsLebak.id - Sebanyak 11 pelajar dari dua sekolah di Kabupaten Lebak diamankan polisi usai video duel ala gladiator mereka viral di media sosial. Aksi kekerasan itu melibatkan siswa SMKN 1 Kalanganyar dan MAN Lebak di lahan kosong kawasan Rangkasbitung.
Dalam video berdurasi 52 detik yang beredar luas, terlihat enam pelajar bertarung satu lawan satu tanpa alat pelindung. Mereka tampak saling memukul dan membalas serangan layaknya pertandingan fisik bebas.
Pihak SMKN 1 Kalanganyar membenarkan bahwa sejumlah siswa mereka terlibat dalam insiden tersebut.
“Benar, kejadiannya itu pada hari Senin tanggal 21 Juli 2025. Kemudian pada hari Rabu, siswa tersebut kembali terlibat tawuran dengan sekolah lain,” ujar Yanti, Staf Kesiswaan SMKN 1 Kalanganyar, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (30/7/2025).
Yanti menjelaskan, setelah video itu menjadi viral, pihak sekolah langsung melakukan identifikasi terhadap pelaku. Dari hasil pembinaan internal, pihak sekolah menemukan indikasi keterlibatan 11 siswa.
“Kami menduga bahwa kesebelas siswa itu diajak oleh alumni atau eks siswa dari SMKN 1 Kalanganyar,” jelasnya.
Pihak kepolisian dari Polres Lebak telah mengamankan para pelajar yang terekam dalam video untuk dimintai keterangan. Proses tersebut dilakukan sebagai bentuk penanganan terhadap potensi tindak pidana yang melibatkan anak.
“Kemarin ada 11 siswa dari SMKN 1 Karanganyar dan siswa MAN yang telah diamankan. Namun semalam sudah dikembalikan kepada orang tuanya masing-masing,” lanjut Yanti.
Menyikapi kejadian ini, pihak sekolah berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap para siswa. Upaya pembinaan juga akan melibatkan aparat keamanan dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat.
“Kita akan lakukan pembinaan kepada siswa pelaku duel gladiator tersebut agar bisa kembali menjadi anak yang baik,” ujarnya.
Pihak sekolah juga meminta kerja sama dari orang tua dan lingkungan sekitar untuk ikut mengawasi perilaku anak di luar jam sekolah. Pencegahan sejak dini dinilai krusial untuk menekan aksi kekerasan antar pelajar.
Editor : Imam Rachmawan