Kemenag Buka Suara soal Duel Pelajar MAN dan SMK di Lebak

LEBAK, iNewsLebak.id - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak angkat bicara terkait insiden perkelahian brutal yang melibatkan pelajar MAN 1 Lebak dan SMK Negeri 1 Kalanganyar. Bentrokan antarpelajar tersebut menyerupai duel ala gladiator dan terjadi di lahan kosong bekas galian tanah di Desa Jatimulya, Kecamatan Rangkasbitung, Senin, (21/7/2025).
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Penmas) Kemenag Lebak, Slamet, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan pihaknya sudah menerima laporan resmi. Ia menyebutkan saat ini tengah dilakukan proses klarifikasi di lapangan untuk menelusuri akar permasalahan.
“Benar, infonya sih sudah ditangani pihak kepolisian. Kedua kelompok pelajar itu juga sudah dikembalikan ke orang tuanya masing-masing,” ujar Slamet saat dikonfirmasi pada Kamis, (31/7/2025).
Kemenag menyatakan akan memediasi pertemuan antara pihak sekolah dan orang tua siswa. Langkah ini dilakukan untuk membahas secara menyeluruh penyebab insiden serta mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Kita ingin tahu akar persoalannya, jadi bukan hanya respons instan. Kami akan dorong dialog terbuka antara MAN 1 Lebak dan SMK Negeri 1 Kalanganyar, agar ini menjadi pelajaran bersama,” jelas Slamet.
Kemenag juga mengajak Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak untuk terlibat dalam proses evaluasi dan pembinaan. Menurut Slamet, upaya pencegahan harus melibatkan semua pihak, termasuk lembaga pendidikan dan orang tua siswa.
Hingga saat ini, pihak MAN 1 Lebak belum memberikan tanggapan resmi. Wartawan telah menghubungi pihak sekolah, namun belum ada keterangan yang disampaikan hingga berita ini diterbitkan.
Sebelumnya, insiden ini mencuat ke publik setelah video duel pelajar beredar luas di media sosial. Dalam video berdurasi sekitar satu menit itu, terlihat tiga siswa dari masing-masing sekolah bertarung satu per satu dengan tangan kosong, disaksikan puluhan siswa lain yang menonton dan merekam.
Aksi tersebut menuai kecaman dari masyarakat dan menjadi sorotan berbagai pihak. Banyak yang menilai insiden ini sebagai bentuk kekerasan terorganisasi yang mulai menjamur di kalangan remaja sekolah.
Pihak kepolisian belum merilis keterangan resmi mengenai hasil penyelidikan. Belum ada informasi terkait sanksi yang akan dikenakan terhadap siswa maupun sekolah yang terlibat.
Editor : Imam Rachmawan