Lomba Karaoke "Cilangkahan Masa Depan" Semarakkan HUT ke-80 RI dan Perjuangan DOB

LEBAK, iNewsLebak.id - Dari sejak pagi hingga sore di halaman Radio Panorama FM 94,4 Mhz, Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten, dipenuhi senyum, tawa, dan nada-nada yang mengalun dari hati. Minggu (10/8/2025).
Sebanyak 64 peserta dari berbagai usia dan latar belakang naik ke panggung outdoor, bukan sekadar untuk bernyanyi, tetapi untuk merayakan HUT ke-80 Kemrrdekaan Republik Indonesia dan menggaungkan cita-cita: terwujudnya Kabupaten Cilangkahan sebagai daerah otonomi baru.
Lomba karaoke ini disiarkan langsung lewat frekuensi 94,4 Mhz dan streaming, membuat pendengar dari berbagai penjuru bisa ikut merasakan kemeriahannya. Lagu-lagu perjuangan, tembang kenangan, hingga karya khusus “Cilangkahan Masa Depan” ciptaan Dimasinra, warga Lebak, menggema, menyatu dengan semangat yang membara di antara penonton dan peserta.
Direktur Radio Panorama FM, Roni Alchudri, menyebut lomba ini bukan sekadar hiburan, melainkan bentuk nyata dukungan terhadap perjuangan DOB Cilangkahan.
“Perjuangan mewujudkan terbentuknya DOB Kabupaten Cilangkahan harus didukung semua elemen masyarakat. Melalui lagu “Cilangkahan Masa Depan” adalah salah satu cara kami menyemai semangat para pejuang DOB melalui seni. Harapan kami, pesan ini sampai ke hati pemerintah pusat,” ujar Roni.
Kehangatan acara ini juga dirasakan H. Edi Murpik, mewakili Ketua Badan Koordinasi Pembentukan Kabupaten Cilangkahan (Bakor PKC) H. Eri Juhaeri, yang di saat lomba ada kegiatan menghadiri acara AMAN di Desa Guradog, Kecamatan Maja.
“Saya terharu, dari sejumlah peserta ada peserta yang sambil menggendong cucu tetap menyanyi Cilangkahan Masa Depan. Ini bukan sekadar lomba karaoke, tapi dukungan moral bagi perjuangan DOB. Sebuah pesan tulus untuk pemerintah pusat bahwa inilah aspirasi masyarakat,” kata Edi.
Dari 64 peserta, dewan juri, Kang Iwan, Mamah Cantik, dan Fitri Tembayong, memilih yang terbaik. Juara pertama diraih Sewi Anggraeni (18 tahun), juara kedua Dwi Rahmawati (30 tahun), dan juara ketiga Mamah Fitri (45 tahun). Juara harapan satu diberikan kepada Widya (18 tahun) dan juara harapan dua kepada Nani Pitriyani.
Hadiah yang diberikan pun istimewa: radio transistor dan piagam. “Kami ingin para pemenang terus bisa menikmati informasi dari radio, sebagai jendela pengetahuan dan penyemangat perjuangan,” jelas Roni.
Lagu “Cilangkahan Masa Depan” sendiri kini mendapat dorongan untuk dijadikan lagu wajib di berbagai lomba seni suara pada Peringatan Hari Besar Nasional di 10 kecamatan eks Kewedanaan Cilangkahan.
Dukungan datang dari tokoh-tokoh masyarakat, seperti Endi Suhendi (Pembina PHBN Cilograng) dan Jaro Alek (Kepala Desa Sukamanah), bahkan disusul rencana memasukkan lagu-lagu ciptaan Ardisiera seperti “Cilangkahan Endah”, “Ngopi di Alun-Alun Malingping”, dan “DOB Cilangkahan Harga Mati”.
Perjuangan mewujudkan DOB Kabupaten Cilangkahan sudah diperjuangkan sejak 20 tahun lalu, untuk terpisah dari Kabupaten Lebak. DOB ini merupakan eks Kewedanaan Cilangkahan yang meliputi 10 kecamatan dan 129 desa di eks Kewedanaan Cilangkahan telah memenuhi syarat administratif dan bahkan masuk daftar Calon Daerah Otonomi Baru pada 2014, namun tertahan moratorium pemekaran.
Editor : U Suryana