get app
inews
Aa Text
Read Next : Dinkes Lebak Pastikan Program Makan Bergizi Gratis Aman dari Kasus Keracunan

Antisipasi Keracunan, Disdik Lebak Libatkan BPOM hingga Dinkes Awasi Program MBG

Selasa, 30 September 2025 | 12:00 WIB
header img
Ilustrasi Program Makanan Bergizi Gratis. (Foto: MNC)

LEBAK, iNewsLebak.id – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lebak memperketat pengawasan terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai ujung tombak pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini ditempuh untuk mengantisipasi potensi keracunan makanan yang sempat terjadi di sejumlah daerah lain di Indonesia.

Sekretaris Disdik Lebak, Maman Suryaman, menegaskan pihaknya tidak ingin program unggulan pemerintah pusat itu menimbulkan masalah kesehatan bagi siswa. Menurutnya, kualitas gizi harus berjalan beriringan dengan keamanan pangan, sehingga pengawasan wajib diperketat.

“Kita tentu mengantisipasi pencegahan keracunan makanan, sehubungan dengan terjadinya di berbagai daerah di Tanah Air,” ujar Maman kepada wartawan, Senin (29/09).

Ia menjelaskan, pengawasan dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan banyak pihak, mulai dari Badan Gizi Nasional (BGN), ahli nutrisi, Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Peternakan, Dinas Pertanian, hingga Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Dukungan TNI, Polri, dan tokoh masyarakat juga dinilai penting agar implementasi program benar-benar terjaga.

Saat ini terdapat 20 unit SPPG di Kabupaten Lebak yang melayani rata-rata sekitar 3.000 siswa per unit. Secara keseluruhan, program MBG menjangkau 225.055 siswa, terdiri atas 33.245 siswa PAUD/TK, 142.578 siswa SD, dan 50.232 siswa SMP. Jumlah itu menunjukkan betapa besar tanggung jawab pengelola untuk menjaga keamanan pangan.

Maman menambahkan, sebelum makanan dibagikan ke siswa, dilakukan uji coba konsumsi lebih dulu guna memastikan tidak ada kontaminasi atau kesalahan dalam pengolahan. Ia menekankan higienitas menjadi syarat mutlak di semua tahapan, mulai dari bahan baku, proses produksi, hingga distribusi.

“Kami minta SPPG itu higienis dan bersih, mulai pengolahan bahan baku, proses produksi makanan hingga pendistribusian ke sekolah-sekolah,” ujar Maman.

Hingga kini belum pernah ditemukan kasus keracunan akibat program MBG di Lebak. Meski demikian, kewaspadaan tetap diutamakan. Disdik juga berharap pengawasan rutin dapat meningkatkan kesadaran pengelola SPPG tentang pentingnya menjaga standar sanitasi.

Ketua SPPG Yayasan Hamim Center Founder (HCF) Cibadak, Amin, menyebut pihaknya mendukung penuh langkah pengawasan terpadu yang dijalankan pemerintah daerah. Menurutnya, tanpa pengawasan berlapis, sulit memastikan ribuan porsi makanan setiap hari benar-benar aman untuk siswa.

“Kita melibatkan pengawasan semua pihak agar program MBG itu berjalan baik untuk pemenuhan gizi penerima manfaat,” kata Amin.

Amin menambahkan bahwa selain mengontrol pengolahan, pihaknya memperhatikan kualitas peralatan makan. Penggunaan piring stainless dipilih karena lebih higienis dan aman dibanding plastik atau logam yang mudah berkarat. Hal-hal teknis ini dinilai penting untuk menjaga kualitas makanan.

Program MBG sendiri disambut positif siswa. Banyak yang merasa terbantu karena mendapatkan asupan bergizi setiap hari, sehingga lebih sehat sekaligus lebih bersemangat mengikuti kegiatan belajar.

Disdik Lebak berharap dengan pengawasan ketat, program MBG berjalan lancar, aman, dan sesuai tujuannya, yaitu meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah. Kolaborasi lintas sektor akan terus diperkuat agar kasus keracunan tidak sampai terjadi di wilayah ini.

Editor : Imam Rachmawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut