get app
inews
Aa Text
Read Next : Harga Emas Tembus 2 Juta per Gram, Jadi yang Termahal Sepanjang Sejarah Indonesia!

Prediksi Harga Emas Akhir Tahun 2025: Bisa Tembus USD4.000 per Ons?

Kamis, 02 Oktober 2025 | 17:30 WIB
header img
Prediksi harga emas di penghujung tahun 2025. (Foto: pexels)

LEBAK, iNewsLebak.id – Harga emas terus mencetak rekor baru dalam beberapa tahun terakhir. Bayangkan saja, sejak 2020 hingga September 2025, nilainya sudah melonjak lebih dari dua kali lipat atau sekitar 113,3%. Dari yang semula berada di kisaran USD1.773 per ons, kini sudah menembus angka USD3.000-an.

Lonjakan ini bahkan mencapai puncaknya pada Selasa, 30 September 2025, ketika harga emas menyentuh USD3.860 per ons atau setara dengan Rp64.365. Catatan itu menjadi yang tertinggi dalam 14 tahun terakhir.

Lalu, bagaimana nasib harga emas menjelang akhir tahun?

Prediksi dari Bank-Bank Global

Mengutip berbagai lembaga keuangan internasional, tren kenaikan emas diprediksi belum akan berhenti.

-JPMorgan Chase memperkirakan harga emas di penghujung 2025 akan berada di level $3.675, lalu menembus $4.000 pada tahun berikutnya.

-Deutsche Bank juga memberikan proyeksi yang mirip, dengan target USD3.700 di akhir 2025, dan USD4.000 pada 2026.

-Morgan Stanley sedikit lebih optimistis, memperkirakan harga emas stabil di sekitar USD3.800.

-OCBC Bank bahkan mematok prediksi lebih tinggi, yakni USD3.900.

-Sementara itu, Goldman Sachs justru lebih berani. Mereka menyebut harga emas bisa saja melesat ke USD5.000 per ons dalam beberapa bulan ke depan, tergantung kebijakan moneter dan permintaan global.

Jika ditarik garis besar, mayoritas analis memperkirakan harga emas akan bergerak di kisaran USD3.700–USD3.900 per ons hingga akhir 2025, lalu perlahan menembus USD4.000 per ons pada pertengahan 2026.

Kenapa Harga Emas Terus Naik?

Kenaikan emas bukan tanpa alasan. Ada sejumlah faktor utama yang mendorong tren positif ini:

-Pemangkasan suku bunga The Fed. Investor cenderung memburu emas ketika bunga rendah karena dianggap lebih aman.

-Inflasi yang meningkat. Saat daya beli dolar melemah, emas menjadi pelarian paling aman.

-Ketidakpastian ekonomi global. Dalam kondisi penuh gejolak, emas dipandang sebagai aset safe haven yang nilainya relatif stabil.

Dengan sederet faktor tersebut, tak heran jika emas terus menjadi primadona. Pertanyaannya, apakah benar logam mulia ini bisa menembus USD4.000 per ons di 2026, atau bahkan lebih cepat?

Satu hal yang bisa dipastikan, emas masih akan jadi pilihan favorit bagi mereka yang mencari perlindungan di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.

Editor : Imam Rachmawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut