Ramai Dibicarakan, Ini Fakta Etanol dalam Bahan Bakar Kendaraan

LEBAK, iNewsLebak.id – Belakangan ini, pembahasan tentang etanol dalam bahan bakar kendaraan menjadi topik yang hangat di masyarakat. Kehadiran zat ini dianggap sebagai langkah menuju energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Namun, sebagian orang masih bertanya-tanya, apa sebenarnya etanol itu dan bagaimana pengaruhnya terhadap bahan bakar yang kita gunakan sehari-hari?
Apa Itu Etanol?
Etanol atau etil alkohol (C₂H₅OH) merupakan cairan bening, mudah menguap, dan mudah terbakar. Zat ini dihasilkan melalui fermentasi gula dari tanaman seperti tebu, jagung, atau molases, dan bisa juga diproduksi secara kimiawi.
Dalam energi, etanol dikenal sebagai bioetanol, yaitu bahan bakar terbarukan yang dapat dicampurkan ke bensin untuk meningkatkan kualitas pembakaran serta menekan emisi karbon.
Mengapa Etanol Digunakan dalam Bahan Bakar?
Penggunaan etanol dalam bahan bakar bukan hal baru. Banyak negara seperti Brasil, Amerika Serikat, dan Thailand telah mengadopsi campuran bensin-etanol dengan kadar 5–10 persen. Tujuannya bukan hanya untuk mengurangi polusi, tapi juga mendukung transisi energi bersih.
Berikut beberapa alasan mengapa etanol mulai digunakan dalam BBM:
1. Meningkatkan angka oktan
Etanol membuat bahan bakar lebih stabil dan meningkatkan kualitas pembakaran di mesin kendaraan.
2. Ramah lingkungan
Campuran etanol membantu mengurangi emisi karbon dan gas rumah kaca.
3. Sumber energi terbarukan
Karena berasal dari tanaman, etanol bisa diperbarui secara berkelanjutan tanpa bergantung pada minyak bumi.
4. Memberdayakan sektor pertanian
Produksi etanol membuka peluang ekonomi baru bagi petani tebu dan jagung.
Isu di Masyarakat
Beberapa waktu terakhir, masyarakat mulai menyoroti isu kandungan etanol dalam bahan bakar kendaraan. Ada yang menyambut positif, melihatnya sebagai inovasi ramah lingkungan, namun ada pula yang khawatir tentang dampaknya terhadap mesin dan biaya produksi.
Campuran etanol dalam kadar rendah (3–10%) umumnya aman digunakan pada kendaraan modern.
Namun, untuk kendaraan lama, etanol dapat menyebabkan korosi jika sistem bahan bakarnya tidak didesain untuk campuran tersebut.
Selain itu, etanol memiliki energi per liter yang lebih rendah dibanding bensin murni, sehingga konsumsi bahan bakar bisa sedikit meningkat.
Meski begitu, banyak ahli menilai bahwa manfaat lingkungan yang dihasilkan sebanding dengan risikonya, selama penggunaannya diatur dengan baik dan teknologi kendaraan terus disesuaikan.
Kelebihan dan Kekurangan Etanol sebagai Campuran BBM
Kelebihan:
Membantu pembakaran lebih sempurna.
Menurunkan emisi karbon.
Mendukung kemandirian energi lokal.
Bahan bakar lebih bersih dan efisien.
Kekurangan:
Energi per liter lebih rendah dari bensin murni.
Bersifat higroskopis (menyerap air), bisa menurunkan kualitas jika disimpan lama.
Berisiko korosi pada mesin lama.
Harga produksi masih relatif tinggi.
Penggunaan etanol sebagai campuran bahan bakar menjadi bagian dari gerakan global menuju energi hijau. Indonesia pun mulai mengembangkan bioetanol berbasis tebu dan singkong untuk mendukung ketahanan energi nasional.
Dengan dukungan kebijakan, riset, dan edukasi kepada masyarakat, etanol dapat menjadi jembatan antara kebutuhan energi modern dan keberlanjutan lingkungan.
Editor : Imam Rachmawan