get app
inews
Aa Text
Read Next : Kenali 8 Jalur Evakuasi di Lebak Guna Mitigasi Tsunami

Antisipasi Gempa Megathrust, BPBD Lebak Optimalkan 8 Jalur Evakuasi Tsunami di Pesisir Selatan

Rabu, 12 November 2025 | 14:07 WIB
header img
Rambu jalur evakuasi tsunami di wilayah pesisir Lebak menjadi panduan penting bagi warga saat terjadi keadaan darurat. (foto: istimewa)

LEBAK, iNewsLebak.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, terus mengoptimalkan peran delapan titik jalur evakuasi sebagai langkah mitigasi terhadap potensi gempa megathrust yang dapat memicu gelombang tsunami di wilayah pesisir selatan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama, mengatakan pentingnya kesiapsiagaan mitigasi tsunami di kawasan pesisir yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia.

“Langkah itu dilakukan dengan mengoptimalkan penyelamatan sesuai hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yakni memanfaatkan rambu-rambu jalur evakuasi dan pemasangan sirine,” ujarnya di Lebak, Rabu (12/11/2025).

Saat ini, rambu-rambu jalur evakuasi telah dipasang di delapan titik, yaitu di Kecamatan Bayah (2 titik), Panggarangan (2), Cihara (1), Wanasalam (2), dan Malingping (1). Sementara itu, pemasangan sirine peringatan tsunami dilakukan di enam titik yang tersebar di Kecamatan Wanasalam (1), Panggarangan (2), Cihara (1), dan Bayah (2).

Febby menuturkan, seluruh sarana dan prasarana tersebut dalam kondisi baik serta terawat. Selain itu, tersedia pula selter evakuasi di Desa Muara Dua, Kecamatan Wanasalam, yang mampu menampung ribuan warga.

“Semua infrastruktur jalur evakuasi, sirine, dan gedung selter untuk penyelamatan agar tidak ada korban jika terjadi bencana tsunami,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa keberadaan rambu-rambu jalur evakuasi sangat membantu masyarakat untuk bergerak cepat menuju titik aman. Rambu tersebut mengarahkan warga menuju titik kumpul dan perbukitan yang aman dari gelombang tsunami.

Selain itu, sirine tanda tsunami dipastikan berfungsi dengan baik dan berbunyi keras untuk memberikan peringatan dini kepada warga. Dengan begitu, masyarakat dapat segera bergerak menuju tempat aman melalui jalur evakuasi yang telah disiapkan.

“Sirine tanda tsunami dipastikan berbunyi keras sehingga membantu menyelamatkan warga karena dalam waktu 10–20 menit mereka bisa bergerak cepat ke tempat aman dengan memanfaatkan jalur evakuasi dan petunjuk ke bukit dan selter,” katanya.

BPBD Lebak terus mendorong masyarakat pesisir untuk menjaga dan merawat jalur evakuasi agar selalu dalam kondisi siap digunakan. Kesadaran masyarakat menjadi bagian penting dari upaya mengurangi risiko bencana.

“Kami minta masyarakat memiliki kesadaran untuk merawat jalur evakuasi maupun sarana infrastruktur mitigasi lainnya agar berfungsi guna mengurangi risiko kebencanaan,” tutupnya.

Editor : Imam Rachmawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut