Mengenal Padi Gogo, Inovasi Tangguh di Lahan Kering untuk Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional
LEBAK, iNewsLebak.id – Tak melulu di sawah, ternyata padi juga bisa tumbuh subur di lahan kering. Jenis ini dikenal dengan padi gogo, varietas unggulan yang kini mulai banyak dikembangkan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan membuka peluang ekonomi baru bagi petani.
Padi Tangguh dari Lahan Kering
Berbeda dengan padi sawah yang memerlukan sistem irigasi intensif, padi gogo justru tumbuh di lahan tadah hujan atau dataran tinggi yang tidak tergenang air. Jenis padi ini tergolong tahan terhadap kekeringan dan dapat beradaptasi dengan kondisi tanah yang kurang subur. Karena karakteristiknya itulah, padi gogo banyak dikembangkan di daerah dengan keterbatasan sumber air.
Menurut Peneliti, varietas padi gogo pertama kali dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas di wilayah non-irigasi. Saat ini telah tersedia berbagai varietas unggul seperti Inpago 8, Inpago 12 Agritan, Inpago 13, dan Inpago 14, yang memiliki daya hasil tinggi dan tahan terhadap penyakit.
Produktif dan Ramah Lingkungan
Meski ditanam di lahan kering, hasil panen padi gogo tak kalah dari padi sawah. Beberapa varietas bahkan mampu menghasilkan 6 hingga 10 ton gabah per hektare. Selain itu, padi gogo membutuhkan air lebih sedikit, sehingga dinilai lebih ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaan sumber daya alam.
Dalam budidayanya, petani dianjurkan melakukan pengolahan tanah konservatif, seperti membuat terasering atau guludan, agar air hujan dapat tertampung dan tidak langsung terbuang. Pemanfaatan mulsa organik juga membantu menjaga kelembapan tanah. Sementara pemupukan dilakukan dengan cara terpadu, menggabungkan pupuk kimia dan pupuk kandang agar tanah tetap subur.
Editor : Imam Rachmawan