Walau Terbuat dari Bambu dan Kayu, Biaya Bangun Rumah Baduy Bikin Melongo!

Asna Wiguna
Rumah suku Baduy di Lebak Banten / Foto : Okezone

LEBAK, iNewsLebak.id – Suku Baduy yang terletak di wilayah Kabupaten Lebak, Banten memiliki tradisi unik salah satunya melarang warganya mendirikan rumah dengan menggunakan tembok atau bangunan permanen.

Rumah adat suku Baduy diberi nama Sulah Nyanda, dimana memiliki ruangan yang dibagi menjadi 3 sekat, diantaranya sosoro (depan), tepas (tengah) dan ipah (belakang). Rumah tersebut tidak dilengkapi dengan jendela, sehingga suku Baduy menggantinya dengan sebuah lubang di lantai yang berfungsi sebagai sirkulasi udara.

Masyarakat Baduy menggunakan asas gotong royong dalam membangun sebuah rumah. Mereka memanfaatkan hasil alam sebagai bahan baku utamanya. Selain itu, Seluruh bangunan rumah Suku Baduy pun dibuat menghadap ke utara-selatan dan saling berhadapan.

Salah satu warga Baduy, Ambu Juni yang tinggal di Kampung Cicengal, mengaku untuk mendirikan bangunan rumah baru dibutuhkan biaya mencapai puluhan juta rupiah.

“Kira-kira biaya yang dikeluarkan mencapai Rp80 juta. Yang paling banyak untuk material, bambu, kayu, hingga atap. Kalau tenaga kerja disini gotong royong,” jelas Ambu Juni. Untuk pengerjaan sendiri, Ambu Juni mengaku membutuhkan waktu hingga 3 bulan. 

Rumah suku Baduy semuanya berbentuk panggung, dibangun menggunakan material yang bersumber dari hutan, seperti kayu, bambu, ijuk, rotan dan daun rumbia.

Editor : Sofi Mahalali

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network