Biasanya, kata dia, dirinya memasok keray ke Bogor sebanyak 500 unit, namun kini bisa mencapai 1000 unit per bulan dengan harga Rp50 ribu/unit.
"Kami merasa kewalahan karena naiknya pesanan. Terpaksa menampung dari perajin lainnya," katanya menjelaskan.
Menurut dia, perajin keray sawit merupakan industri rumahan yang memanfaatkan limbah pelepah kelapa sawit di Perkebunan VIII Cisalak Rangkasbitung.
Untuk keuntungan bersih sendiri, kata Hilman, dirinya bisa meraup keuntungan bersih 10 persen atau Rp5 juta per bulan.
Terpisah, Toto, Ketua Paguyuban Perajin Keray Kabupaten Lebak mengatakan dirinya merintis produksi keray sawit tersebut sejak 15 tahun lalu.
Editor : Sofi Mahalali