Kabut tak hanya membuat nafas sesak, jarak pandang saat berkendara pun semakin minim. Belum lagi anak-anak yang mulai terjangkit batuk. Bahkan ibu-ibu mengeluh muncul noda hitam pada pakaian saat dijemur.
Tak sedikit yang berceloteh, suasana Bayah mirip Puncak, Bogor, namun bedanya tidak ada yang berjualan jagung bakar. Media sosial mulai dipenuhi postingan video kabut debu serta curhatan netizen. Intinya mereka mengeluh.
“Ada trouble di pelabuhan. Blower penghisap debu semen rusak dan masih diperbaiki. Saya sudah minta perusahaan mempercepat perbaikan. Dengan Pak Prima PT Cemindo Gemilang,” jelas Camat Bayah, Dadan Juanda, Senin (16/10) siang.
Dadan mengaku sudah lapor ke Bupati, “Saya sudah lapor Ibu Bupati. Dan meminta pihak pabrik membuat skenario dan solusi alternatif penanganan debu, misal pakai terpal,” tambah Dadan.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait