LEBAK, iNewsLebak.id – Kabut debu tebal yang melanda Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten mengundang reaksi wakil rakyat di DPRD Lebak, Musa Weliasnyah. Musa meminta PT Cemindo menghentikan produksi untuk sementara waktu.
“Berdasarkan informasi yang saya dapat, polusi udara berupa kabut debu tebal berasal dari PT Cemindo Gemilang akibat blowernya mengalami kerusakan. Jadi sebelum perbaikan selesai, hentikan dulu produksinya,” tegas Musa, Senin (16/10).
Kata Musa, warga masyarakat mulai mengeluh mengalami gangguan pernafasan, “Banyak yang menghubungi saya, udara yang kotor mengancam warga menderita infeksi saluran pernafasan atau ISPA,” bebernya.
Untuk itu, anggota fraksi PPP tersebut, mengimbau Pemkab Lebak dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup, memberi peringatan kepada PT Cemindo untuk menutup sementara produksinya sampai penanganan limbah udara tersebut tertangani.
Diberitakan sebelumnya, cuaca berkabut tebal melanda Kecamatan Bayah dan sekitarnya sejak tiga minggu terakhir. Kabut tebal diduga berasal dari pabrik semen raksasa yang berada tak jauh dari pusat kecamatan. Banyak warga mulai resah, dan mengeluh.
Kabut tak hanya membuat nafas sesak, jarak pandang saat berkendara pun semakin minim. Belum lagi anak-anak yang mulai terjangkit batuk. Bahkan ibu-ibu mengeluh muncul noda hitam pada pakaian saat dijemur.
Tak sedikit yang berceloteh, suasana Bayah mirip Puncak, Bogor, namun bedanya tidak ada yang berjualan jagung bakar. Media sosial mulai dipenuhi postingan video kabut debu serta curhatan netizen. Intinya mereka mengeluh.
“Ada trouble di pelabuhan. Blower penghisap debu semen rusak dan masih diperbaiki. Saya sudah minta perusahaan mempercepat perbaikan. Dengan Pak Prima PT Cemindo Gemilang,” jelas Camat Bayah, Dadan Juanda, Senin (16/10) siang.
Dadan mengaku sudah lapor ke Bupati, “Saya sudah lapor Ibu Bupati. Dan meminta pihak pabrik membuat skenario dan solusi alternatif penanganan debu, misal pakai terpal,” tambah Dadan.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait