Menengok Rangkaian Tradisi Adat 'Ngaseuk', Tanda Dimulainya Musim Tanam di Baduy

U Suryana
Warga Suku Baduy sedang 'Ngaseuk' atau menanam padi Huma secara bergotong royong, di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Rabu (17/10/2023) / Foto: Istimewa

LEBAK, iNewsLebak.id - Sejumlah petani suku Baduy di Kabupaten Lebak, Banten, melakukan 'ngaseuk' atau menanam padi huma secara gotong royong di lahan darat guna memenuhi kebutuhan pangan dan pendapatan ekonomi. 

"Kami berharap ngaseuk atau menanam padi huma tumbuh subur dan bisa dipanen April 2024," kata Sarmin (50) seorang petani Baduy saat ditemui di lahan ladang di Blok Cicurahem, Kecamatan Gunung Kencana, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Selasa (17/10/2023).

Gerakan tanam padi huma secara gotong royong menjadikan budaya masyarakat Baduy untuk membantu bercocok tanam. Pekerjaan ngaseuk bila dibebankan ke petani sendiri tentu kapan rampungnya, sehingga dilakukan secara massal bergotong royong.

Lahan pertanian ladang seluas 1 hektare bila dilakukan gotong royong hanya dilakukan pekerjaan ngaseuk selama 4 jam.

"Kami, beruntung tanam padi huma itu selama beberapa hari terakhir curah hujan turun," kata Sarmin.

Begitu juga petani Baduy lainnya, Santa (55) yang mengaku dirinya kini melakukan ngaseuk secara gotong royong dengan menggunakan batang kayu yang ujungnya runcing untuk melubangi gabah agar masuk ke dalam tanah.

Tanaman tersebut, lanjut dia, nantinya dalam sepekan ke depan mulai tumbuh hingga enam bulan ke depan bisa dipanen.

"Kami sejak dulu hingga sekarang bercocok tanam padi di ladang karena amanat leluhur atau tetua adat," katanya menjelaskan.

Kepala Desa Kanekes yang juga tokoh adat, Jaro Saija, mengatakan saat ini masyarakat Baduy memasuki kalender adat untuk bercocok tanam ladang dengan menanam padi huma dan tanaman palawija serta hortikultura dengan sistem tanam terpadu di satu kawasan.

"Tanaman ladang itu bisa menghasilkan panen kacang tanah selama tiga bulan, padi huma enam bulan, cikur, jahe delapan bulan dan pisang setahun," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan masyarakat Baduy bercocok tanam di ladang dilakukan setahun sekali sesuai dengan ketentuan adat dan tanamnya dilakukan gotong royong juga berpindah-pindah.

Selama ini, kata dia, bercocok tanam menjadikan andalan ketahanan pangan keluarga dan menghasilkan pendapatan ekonomi. Jumlah penduduk Baduy tercatat 11.620 jiwa dan terdiri dari 5.870 laki-aki dan 5.570 perempuan.

"Kami turun temurun menanam padi huma dan tanaman lain di lahan darat tidak menggunakan pupuk kimia," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, mengatakan pihaknya mendorong petani Baduy dapat meningkatkan produksi pangan sehingga mampu memenuhi ketersediaan pangan keluarga dan pendapatan ekonomi.

"Kami menerima informasi hingga hari ini swasembada beras warga Baduy bisa memenuhi cadangan pangan hingga 50 tahun ke depan," katanya menjelaskan.

Editor : U Suryana

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network