SERANG, iNewsLebak.id - Peduli terhadap lingkungan di Pulau Sangiang, Banten, kelompok mahasiswa dari Program Studi Ilmu Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa melakukan pengabdian masyarakat.
Pengabdian masyarakat ini berlangsung pada Rabu 23-27 Agustus 2023, berlokasi di Pulau Sangiang, Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Kelompok mahasiwa ini yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) yang diketuai oleh Siti Julaeha dan timnya (Segara Warrior Untirta) yang beranggotakan Siti Savilas Ritla Nafisa, Lusi Oktaviani, Siti Nurasiyah, dan Heru.
Tim ini dibimbing oleh Dr. Muh. Herjayanto yang merupakan dosen Prodi. Ilmu Perikanan, Faperta, Untirta untuk melaksanakan kegiatan melalui pendanaan Belmawa Kemdikbud tahun 2023.
Program ini di latar belakangi oleh adanya sampah plastik di Pantai Pulau Sangiang namun tidak ada tempat pengolahan sampah. Penumpukan sampah yang terbawa oleh arus laut juga berserakan di area pantai yang menjadi tempat peneluran penyu. Karena itu Julaeha melakukan kegiatan pengabdian dalam pembuatan paving block dari sampah plastik.
Program tersebut dilakukan pada bulan Agustus - September 2023 yang dimulai dari observasi, sosialisasi, pelatihan, dan monitoring. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi upaya untuk menciptakan kawasan wisata bahari Pulau Sangiang yang bebas limbah.
Juleha menjelaskan bahwa pembuatan paving block dimulai dari proses pemilahan sampah plastik, kemudian pelelehan sampah, pencampuran dengan pasir, dan pencetakan. Satu paving block berukuran 20 cm x 10 cm x 7,5 cm dapat dihasilkan dari 4 kg sampah plastik yang dicampur pasir dengan perbandingan pasir : sampah yaitu 1 : 2.
"Program kreatifitas ini bukan hanya memberikan pengetahuan dan meningkatan ekonomi bagi masyarakat namun dapat membantu dalam mengurangi sampah guna melestarikan biota yang ada di Pulau Sangiang, Banten," ungkap Julaeha yang merupakan mahasiswa Untirta angkatan 2022.
Ritla yang merupakan mahasiswa Untirta angkatan 2021 mengungkapkan bahwa melalui kegiatan PKM-PM ini dapat menjadi kegiatan yang berkelanjutan dan menjadi salah satu contoh nyata bahwasanya sampah dapat termanfaatkan menjadi paving blok sebagai alternatif infrastruktur jalanan atau hal lainnya.
Selain itu Ritla berharap, masyarakat perlu menyadari bahwa pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Manusia diciptakan untuk merawat alam bukan untuk merusaknya.
"Kedepannya program ini menjadi suatu kegiatan yang berjalan dengan baik dan berkembang serta dapat menjadi program yang bermanfaat bagi masyarakat luas," tutup Heru yang merupakan mahasiswa Untirta angkatan 2022.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait