RANGKASBITUNG, iNewsLebak.id - Stasiun Kereta Api Rangkasbitung akan dibongkar sebagai bentuk proyek Rangkasbitung Ultimate. Stasiun Rangkasbitung sudah ada sejak 1910 saat ini akan dirombak total.
Perombakan bentuk stasiun itu sendiri, termasuk pembongkaran overkapping atau atap peron dan hanya menyisakan enam tiang penyangga peninggalan kolonial Hindia Belanda yang sudah berumur ratusan tahun.
Pengamat Sejarah sekaligus Kepala UPT Museum Multatuli, Ubaidilah Muchtar mengatakan berdasarkan hasil kajian yang telah disepakati bersama, pembongkaran atap stasiun tetap dilakukan untuk mengikuti perkembangan ramainya penggunaan jasa kereta api di Stasiun Rangkasbitung.
"Saya secara pribadi yang terlibat secara proses diskusi-diskusi bersama dengan balai pelestarian kebudayaan, Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dan juga Pemda Lebak, saya kira kita tidak bisa menolaknya pada akhirnya agar perkembangan stasiun Rangkasbitung juga dapat dinikmati banyak orang,"kata Ubaidillah, Kamis (20/6/2024).
Proses pembongkaran stasiun ini, akan menyisakan enam kolom dari 22 kolom tiang penyangga atap sebagai bagian dari cagar budaya stasiun.
"Enam kolom dari 22 kolom tiang penyangga atap stasiun Rangkasbitung itu nantinya, enam buah kolomnya akan disisakan, sebagai bagian dari cagar budaya stasiun Rangkasbitung itu sendiri," tambah Ubai.
Berkaitan dengan hukum tentang pembongkaran cagar budaya, menurut Ubaidillah sudah melalui proses diskusi bersama pakar dan tim ahli cagar budaya, bahwa proyek pembongkaran tidak akan menghabiskan seluruh bangunan cagar budaya stasiun Rangkasbitung yang ada.
"Kita sudah diskusi dengan pakar, dengan tim ahli cagar budaya di Provinsi Banten, dengan heritage PT KAI bahwa bagaimana pun juga, cagar budaya boleh dimanfaatkan artinya kita tidak menghabiskan stasiun Rangkasbitung, karena bangunan eksisting nya tetap ada, yang sekarang untuk jadi kantor, jadi tenant, mushola kemudian bak air itu tetap terjaga, Jadi yang terdampak hanya overkapping atau atap stasiun Rangkasbitung," jelasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait