Tangkapan Ikan Laut Meningkat di Lebak, Penghasilan Nelayan Ikut Naik

Abi Rama Wicaksono
Foto: Laman resmi Diskan Lebak

 

LEBAK, iNewsLebak.id - Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Lebak melaporkan bahwa terjadi peningkatan tangkapan ikan di pesisir Kabupaten Lebak hingga mencapai 6,8 ton dari yang sebelumnya 6,7 ton. Angka tersebut merupakan akumulasi dari 11 tempat pelelangan ikan (TPI) di Lebak.

"Meningkatnya tangkapan ikan laut itu dipastikan dapat mewujudkan kesejahteraan keluarga nelayan," ujar Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Tangkap Diskan Kabupaten Lebak, Rizal Ardiansyah, di Lebak pada Sabtu (01/02/2025).

Kenaikan hasil tangkapan ikan laut ini berdampak positif pada pendapatan nelayan setempat, apalagi dengan cuaca yang mendukung. Ikan-ikan seperti tongkol lisong, kue, dan layur sedang memasuki musim panen, menghasilkan tangkapan yang berlimpah bagi para nelayan.

Selain itu, ikan-ikan pelagis seperti tuna, tenggiri, sarden, marlin, barakuda, teri, dan kembung juga merupakan komoditas andalan nelayan. Ikan-ikan ini dipasok ke luar daerah dan diekspor melalui perusahaan di Jakarta. Hal itu dilakukan karena ikan-ikan tersebut merupakan ikan dengan kategori terbaik.

Diskan melalui Rizal juga optimis bahwa fenomena meningkatnya penangkapan ikan ini akan berdampak baik bagi ekonomi nelayan di Kabupaten Lebak. Pasalnya, 6,8 ton ikan yang didapat berpotensi menghasilkan keuntungan hingga ratusan miliar rupiah, dengan rata-rata harga Rp100 ribu per kilogram.

"Kami optimistis peningkatan tangkapan ikan dari 6.698 ton menjadi 6.845 ton itu dapat mewujudkan kesejahteraan keluarga nelayan," ujarnya. 

Fenomena ini dirasakan sendiri oleh Yanto, seorang nelayan di TPI Tanjung Panto, Kabupaten Lebak. Dirinya menyampaikan, pendapatan yang ia dapatkan semasa kenaikan produksi ikan ini meningkat hingga 200 persen.

"Kami dua hari melaut bisa pulang ke rumah membawa uang Rp1,5 juta dari sebelumnya Rp500 ribu," ujar Yanto.

Kenaikan fenomena ini, sebelumnya juga disampaikan oleh Kepala Dinas Diskan, Winda Triana. Dirinya menyampaikan, kenaikan produksi ikan dari 6,7 menjadi 6,8 ton ini berdampak pada meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD). Hal tersebut didapatkan dari hasil transaksi pelelangan di 11 TPI yang angkanya mencapai Rp1,7 miliar dari sebelumnya Rp 1,2 miliar.

"Kami mendorong nelayan terus meningkatkan produksi tangkapan ikan sehingga berdampak terhadap PAD," disampaikan Winda kepada wartawan pada Minggu, (19/01) lalu.

 

Editor : Imam Rachmawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network