Untuk itu, ketahui penyebab timbulnya jerawat menjadi hal yang perlu diketahui agar dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat dan menentukan perawatan kulit yang sesuai dengan kondisi masing-masing.
Dengan memahami faktor-faktor pemicu jerawat, kita bisa menjaga kesehatan kulit secara optimal dan mencegah timbulnya bekas jerawat yang mengganggu penampilan.
Penyebab Timbulnya Jerawat
Ilustrasi wajah berjerawat, ketahui penyebab timbulnya jerawat. (Foto: Freepik)
1. Produksi Minyak (Sebum) yang Berlebihan
Kulit manusia memiliki kelenjar sebaceous (minyak) yang bertugas memproduksi sebum untuk menjaga kelembapan kulit. Namun, ketika produksinya berlebihan, sebum dapat menumpuk di pori-pori bersama sel kulit mati dan kotoran, sehingga menyumbat pori-pori dan menimbulkan jerawat. Ini biasanya dipicu oleh faktor hormonal atau genetik.
2. Penumpukan Sel Kulit Mati
Kulit secara alami mengalami regenerasi, menggantikan sel-sel lama dengan yang baru. Namun, jika sel kulit mati tidak terangkat sempurna, mereka bisa menumpuk di permukaan kulit dan menyumbat pori-pori, menciptakan kondisi ideal bagi jerawat untuk berkembang.
3. Bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes)
Bakteri ini hidup normal di permukaan kulit. Ketika pori-pori tersumbat, bakteri ini berkembang biak di dalam folikel rambut dan memicu respon imun tubuh berupa peradangan, sehingga terbentuk jerawat yang merah, nyeri, atau bahkan bernanah.
4. Perubahan Hormon
Fluktuasi hormon androgen dapat meningkatkan aktivitas kelenjar minyak. Hal ini sering terjadi saat pubertas, menstruasi, kehamilan, penggunaan pil KB tertentu, atau gangguan hormonal seperti PCOS. Itulah mengapa remaja dan wanita dewasa sering mengalami jerawat hormon.
5. Faktor Genetik
Jika orang tua kamu memiliki riwayat jerawat, kemungkinan besar kamu juga lebih rentan mengalaminya. Genetik dapat memengaruhi seberapa aktif kelenjar minyak atau seberapa cepat regenerasi kulit terjadi.
6. Stres Psikologis
Stres tidak langsung menyebabkan jerawat, tetapi dapat memperburuk kondisinya. Saat stres, tubuh memproduksi hormon kortisol yang dapat merangsang produksi minyak dan menyebabkan peradangan.
7. Kosmetik dan Produk Perawatan Kulit yang Tidak Cocok
Penggunaan produk yang bersifat komedogenik (menyumbat pori-pori) atau mengandung minyak berlebih dapat memicu jerawat, terutama jika kulit kamu sensitif. Penting untuk memilih produk berlabel "non-comedogenic" dan sesuai jenis kulit.
8. Pola Makan yang Kurang Sehat
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi gula, produk olahan susu, dan makanan berlemak dapat meningkatkan risiko jerawat. Makanan ini dapat memengaruhi kadar insulin dan hormon lain yang berperan dalam produksi sebum.
9. Kurangnya Kebersihan Kulit
Tidak mencuci wajah secara rutin, menyentuh wajah dengan tangan kotor, atau malas membersihkan make up bisa meningkatkan risiko pori-pori tersumbat. Namun, mencuci wajah terlalu sering juga tidak baik karena dapat merusak lapisan pelindung kulit.
10. Tekanan atau Gesekan pada Kulit (Acne Mechanica)
Jerawat juga bisa muncul akibat tekanan atau gesekan dari benda seperti masker, helm, topi, atau pakaian ketat. Ini biasa terjadi pada atlet atau orang yang sering memakai perlengkapan tertentu dalam waktu lama.
Pengobatan dan Pencegahan Jerawat
Dilansir dari beberapa sumber, pengobatan jerawat disesuaikan dengan tingkat keparahannya, mulai dari obat topikal seperti tretinoin dan benzoyl peroxide, hingga obat oral seperti isotretinoin, antibiotik, dan terapi hormon.
Selain itu, prosedur estetika seperti chemical peeling, laser, dan mikrodermabrasi juga sering digunakan untuk mengatasi jerawat dan memperbaiki bekasnya.
Untuk mencegah jerawat, penting menjaga kebersihan wajah, tubuh, dan rambut dengan produk yang sesuai jenis kulit. Gunakan kosmetik dan
skincare noncomedogenic, terapkan pola makan sehat, dan kelola stres dengan baik.
Editor : Imam Rachmawan
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.