Kemudian, pada Januari 2023, Fransiskus menunjuknya sebagai uskup agung, dan beberapa bulan kemudian, Fransiskus kembali mengangkatnya menjadi seorang kardinal.
Mengingat mayoritas (80%) kardinal yang berpartisipasi dalam konklaf adalah pilihan Fransiskus, terpilihnya figur seperti Prevost bukanlah hal yang mengejutkan, meskipun status kardinalnya baru berjalan dua tahun.
Tak Segan Menegur Amerika Serikat
Meski berkewarganegaraan AS Robert Prevost, diyakini memiliki perspektif yang sejalan dengan mendiang Fransiskus dalam menyikapi persoalan migrasi, kemiskinan, serta isu-isu lingkungan hidup.
Ia menunjukkan sikap kritisnya terhadap JD Vance, Wakil Presiden AS, dengan menanggapi sebuah unggahan di media sosial X dan memberikan komentar tertulis tentang sebuah wawancara televisi.
"JD Vance salah: Yesus tidak meminta kita untuk memberikan peringkat terhadap kasih kita kepada orang lain," tulis unggahannya di X.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait