2. Dukungan Sosial Lebih Luas
Komunitas daring, grup support, atau forum bisa menjadi tempat berbagi cerita dan mendapat dukungan emosional.
3. Inovasi Teknologi untuk Terapi
Aplikasi meditasi, journaling, atau terapi daring membantu individu mengelola stres dan kecemasan dengan lebih mudah.
Dampak Negatif Era Digital
Ilustrasi era digital, ketahuilah cara menjaga kesehatan diera digital. (Foto: Freepik) 1. Overload Informasi (Information Overload)
Paparan berita buruk atau konten negatif terus-menerus dapat memicu stres, kecemasan, hingga rasa takut berlebihan.
2. Tekanan Media Sosial (Social Comparison)
Melihat pencapaian atau gaya hidup orang lain secara terus-menerus bisa memicu perasaan tidak cukup, iri, bahkan depresi.
3. FOMO (Fear of Missing Out)
Perasaan takut tertinggal tren, acara, atau pembicaraan online sering membuat orang terus terhubung dan sulit beristirahat mental.
4. Kecanduan Gawai
Waktu layar berlebihan dapat mengganggu tidur, konsentrasi, dan membuat seseorang terisolasi dari hubungan sosial nyata.
5. Cyberbullying dan Toxic Environment
Lingkungan digital yang tidak sehat seperti komentar jahat atau pelecehan siber dapat melukai mental, terutama remaja dan anak muda.
Lantas, bagaimana cara menjaga kesehatan mental di era digital agar tetap dapat menjalani kehidupan dengan seimbang, produktif, dan bahagia? Berikut beberapa langkah praktis yang bisa diterapkan:
Cara Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital
1. Batasi Waktu Layar dan Media Sosial
Tentukan waktu khusus untuk menggunakan gadget, terutama media sosial. Misalnya, hanya membuka media sosial satu jam di pagi hari dan satu jam di malam hari. Ini membantu otak beristirahat dari stimulasi digital berlebih.
Menurut American Academy of Pediatrics, orang dewasa sebaiknya tidak menghabiskan lebih dari 2 jam per hari untuk konsumsi hiburan digital di luar keperluan pekerjaan.
2. Kurasi Konten Digital yang Dikonsumsi
Ikuti akun-akun yang memberi dampak positif: edukatif, motivasional, atau inspiratif. Hindari akun yang memicu perasaan iri, rendah diri, atau toxic.
3. Terapkan Digital Detox Secara Berkala
Luangkan satu hari dalam seminggu tanpa media sosial atau perangkat digital (misalnya, Digital Sabbath). Hal ini terbukti dapat menurunkan stres dan meningkatkan fokus.
4. Jaga Keseimbangan antara Dunia Maya dan Nyata
Perkuat hubungan sosial secara langsung. Bertemu teman, mengobrol dengan keluarga tanpa gangguan gadget, dan melakukan aktivitas fisik dapat meningkatkan hormon kebahagiaan seperti endorfin dan dopamin.
5. Sadari Tanda-Tanda Gangguan Mental Sejak Dini
Jika merasa stres, mudah marah, atau lelah secara emosional karena penggunaan media digital, jangan ragu untuk meminta bantuan. Konsultasi ke psikolog atau menggunakan aplikasi konseling daring bisa menjadi solusi awal.
6. Latih Kesadaran Diri (Mindfulness)
Gunakan aplikasi meditasi, journaling, atau teknik pernapasan untuk menenangkan pikiran. Praktik mindfulness membantu seseorang lebih sadar akan pikirannya sendiri dan tidak mudah hanyut dalam tekanan digital.
7. Jaga Pola Tidur dan Gaya Hidup Sehat
Hindari menggunakan gadget satu jam sebelum tidur. Cukup tidur, makan makanan sehat, dan rutin berolahraga adalah dasar dari mental yang stabil.
Menjaga keseimbangan hidup di tengah kemajuan teknologi bukan hal yang mudah. Namun, dengan menerapkan cara menjaga kesehatan mental di era digital secara tepat, kita bisa tetap waras, fokus, dan bahagia menjalani aktivitas sehari-hari.
Editor : Imam Rachmawan
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.