Mengenal Istilah Five Stage of Grief, Kesedihan yang Berlarut Akibat Patah Hati

Abi Rama Wicaksono
Ilustrasi: MPI

Five Stage of Grief

  1. Denial (Penyangkalan)

Fase penyangkalan seringkali menjadi respons awal terhadap kejadian menyedihkan karena individu masih terkejut. Dalam kondisi ini, penolakan terhadap rasa sedih yang datang adalah hal yang umum terjadi.

Pada fase ini, individu juga cenderung bersikap seolah-olah tidak ada kejadian apa pun sebelumnya, sebagai bentuk penolakan terhadap kenyataan yang baru saja menimpa dirinya.

  1. Anger (Kemarahan)

Dalam tahapan berduka menurut Elisabeth Kübler-Ross, fase anger atau kemarahan ditandai dengan munculnya emosi marah yang kuat akibat pengalaman menyakitkan, yang merupakan respons wajar karena individu merasa ketidakadilan atas apa yang terjadi.

Dalam fase ini, individu yang berduka cenderung menyalahkan diri sendiri, orang lain, atau bahkan objek yang tidak terkait langsung dengan kehilangan tersebut. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mengenali emosi yang dirasakan agar tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

  1. Bargaining (Penawaran)

Tahap berikutnya dalam lima fase ini adalah penawaran/ bargaining. Ketika seseorang mengalami patah hati, mereka akan memasuki fase yang seringkali ditandai dengan ungkapan seperti "Seandainya..." atau "Seharusnya...", seolah-olah mereka sedang mencoba bernegosiasi untuk mengurangi rasa sakit hati.

Editor : Imam Rachmawan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network