"Alhamdulillah, prosesi Jamasan Pusaka dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW berjalan dengan lancar tanpa hambatan apa pun," ujarnya.
Ia menegaskan, seluruh rangkaian kegiatan terselenggara berkat gotong royong kawargian, tanpa dukungan anggaran dari pemerintah. "Saya menghaturkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat. Atas nama pribadi dan Karaton Sumedang Larang, kami juga mohon maaf bila ada kekurangan," tambahnya dengan tulus.
Tradisi jamasan di Karaton Sumedang Larang tidak sekadar ritual tahunan, melainkan simbol penghormatan kepada warisan leluhur yang terus dijaga dari generasi ke generasi. Melalui festival ini, masyarakat diingatkan kembali bahwa pusaka bukan hanya benda bersejarah, melainkan saksi bisu perjalanan panjang Sumedang sebagai bagian dari peradaban Sunda.
Festival yang masih akan berlangsung hingga 7 September 2025 diharapkan menjadi ruang bersama bagi masyarakat, karaton, dan pemerintah daerah untuk merawat budaya sekaligus menghidupkan kembali sejarah yang melekat pada tanah Sumedang.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait