LEBAK, iNewsLebak.id – Sebanyak 21 orang dari keseluruhan 808 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Lebak, Banten, tercatat meninggal dunia selama kurun waktu 2019 hingga Oktober 2025. Data ini memunculkan kekhawatiran terhadap penyebaran penyakit tersebut yang diakibatkan oleh virus ganas, sehingga masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesadaran.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, dr. Firman Rahmatullah, mengatakan bahwa terjadi peningkatan penyakit HIV/AIDS setiap tahunnya di wilayah Lebak. Ia turut menambahkan bahwa untuk menekan penyebaran penyakit maka dibutuhkan langkah pencegahan yang tepat.
Di sisi lain, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Balitbangda Lebak, Paryono, menargetkan daerah ini terbebas dari penyakit HIV/AIDS, tuberkulosis serta malaria. Komitmen tersebut dicanangkan bersama dengan tim penanggulangan dan pencegahan penyakit menular.
Paryono menggambarkan bahwa penyebaran penyakit AIDS sama seperti fenomena “gunung es” yang pencegahannya membutuhkan partisipasi berbagai stakeholder, termasuk masyarakat.
“Penyebaran virus HIV/AIDS bagaikan fenomena "gunung es", sehingga perlu adanya tindakan pencegahan dan penanggulangan yang melibatkan berbagai komunitas, termasuk masyarakat,” kata Paryono, Senin (17/11).
Dari 808 kasus yang tercatat sejak 2019, ditemukan 116 kasus baru di tahun 2025 dengan sebagian penderita berusia produktif. Hal ini membuat pemerintah menegaskan kepada masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa agar tetap menjaga pergaulan, sehingga terhindar dari penggunaan narkoba dan seks bebas yang dapat menjadi penyebab HIV/AIDS.
“Kami minta orangtua agar mengawasi anak-anaknya dalam pergaulan agar tidak terjerat dengan seks bebas," lanjutnya.
Tak hanya itu, penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual yang terus berganti, transfusi darah dari penderita, jarum suntik bekas pemakaian narkoba, hingga ASI dari ibu yang terinfeksi.
Dengan demikian, pemerintah mengajak semua elemen masyarakat untuk ikut bertanggung jawab dalam menekan penyebaran melalui kegiatan kampanye dan sosialisasi yang lebih masif.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait
