Kontribusi Mencapai 27,69 Persen, Sektor Pertanian Jadi Penggerak Utama Ekonomi Daerah di Lebak

Nadya Bella Arthamevira
Sektor pertanian di Lebak jadi penggerak utama ekonomi daerah sekaligus menyerap banyak tenaga kerja. (Foto: iNews)

LEBAK, iNewsLebak.id – Pemerintah Daerah (Pemda) kembali menegaskan bahwa Kabupaten Lebak menjadi tulang punggung ekonomi daerah melalui sektor pertanian. Berdasarkan data yang dicatat dari Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) 2024, kontribusi sektor pertanian mencapai 27,69 persen menjadikannya penyumbang ekonomi terbesar di wilayah Lebak. 

Mendukung hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak turut berpartisipasi dalam menjaga lahan produktif dengan melarang alih fungsi lahan area sawah yang juga termasuk Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) agar tidak dijadikan pemukiman, investasi, maupun perkantoran. Keputusan tersebut sejalan dengan upaya menjaga kedaulatan pangan nasional yang dimuat dalam Instruksi Presiden (Inpres) Prabowo Subianto. 

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, menjelaskan langkah penjagaan lahan pertanian juga tertuang dalam Surat Edaran Nomor B.900.1.13.1/224- Bapenda/IX/2025 tentang Pendataan Lahan Pertanian yang turut mengajak camat dan kepala desa untuk melakukan pendataan serta verifikasi NOP SPPT PBB-P2 lahan pertanian.

“Kami mengapresiasi usaha sektor pertanian yang dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dan kesejahteraan, sehingga dibutuhkan juga perlindungan," ucap Deni, Selasa (18/11). 

Di sisi lain, Sekretaris Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapperida) Kabupaten Lebak, Widy Ferdian, menegaskan komitmen pemerintah untuk memberikan dorongan sekaligus dukungan terhadap sektor pertanian agar menjadi sumber utama bagi ekonomi masyarakat setempat. 

Kemudian, melihat kontribusi positif yang dihasilkan dari sektor pertanian melalui penyerapan ribuan tenaga kerja, ia turut berharap hal tersebut dapat mengurangi kemiskinan di Lebak, khususnya wilayah pedesaan. 

“Kami berharap sektor pertanian itu kedepannya menjadi andalan ekonomi masyarakat, sehingga dapat mengurangi kemiskinan di pedesaan," ujarnya. 

Lebih lanjut, kontribusi sektor pertanian di Kabupaten Lebak mencakup berbagai komoditas unggulan, mulai dari pangan padi yang diolah menjadi beras hingga hortikultura seperti durian, rambutan, dan manggis, serta palawija seperti jagung dan umbi-umbian. Komoditas tersebut didistribusikan ke pasar lokal Banten, Jakarta, Jawa Barat, bahkan melibatkan kegiatan ekspor. 

Dari sektor pertanian, dampak positif juga dirasakan oleh petani lokal. Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Tambakbaya, Ruhiana, mengatakan bahwa 150 petani di wilayahnya kini bisa mendapatkan sekitar Rp32,5 juta dari produksi gabah kering pungut. 

“Pendapatan bisa mencapai Rp32,5 juta per musim empat bulan dengan produksi rata-rata 5 ton gabah kering pungut yang dibanderol dengan harga 6.500 per kilogram,” jelasnya. 

Editor : Imam Rachmawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network