LEBAK, iNewsLebak.id – Tanaman komoditas pertanian palawija di Kabupaten Lebak, Banten, produksinya mencapai 8.102 ton dengan panen 1.402 hektare pada periode Januari hingga Oktober 2025. Hal ini membuat permintaan pasar ikut mengalami kenaikan, sehingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak meminta petani untuk terus memfokuskan usaha palawija sekaligus memperluas area tanam.
Ribuan ton hasil produksi palawija tersebut mencakup berbagai komoditas, seperti jagung 2.391 ton, ubi kayu 4.188 ton, kacang tanah 495 ton, kacang hijau 4 ton, dan ubi jalar 1.024 ton. Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, berkata dengan melimpahnya produksi pertanian palawija, ekonomi masyarakat setempat turut terbantu. Disebutkan bahwa petani, buruh tani, buruh angkut, pengemudi angkutan, pengepul, pedagang pengecer dan pelaku UMKM dapat merasakan dampaknya.
“Kami meyakini hasil usaha produksi pertanian palawija dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Deni, Jumat (21/11).
Sejalan dengan pernyataan tersebut, seorang petani di Blok Cileuweung Rangkasbitung, Edi, mengatakan bahwa ia sedang mempersiapkan palawija jenis jagung siap panen pada Desember mendatang. Edi mengaku sudah menggeluti pertanian jagung sebanyak 2 kali dan mendapatkan keuntungan yang cukup besar, dengan hasil produksi yang ditampung oleh perusahaan ternak unggas dari Tangerang.
“Kami mengembangkan pertanian jagung sudah dua kali dan meraup keuntungan bersih Rp25 juta di lahan satu hektare," ungkapnya.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait
