Perubahan turut dilakukan pada jalur kereta.
- Jalur 2 didedikasikan khusus untuk KA Lokal;
- Jalur 3 digunakan untuk kereta barang
- Jalur 4 dan 5 difungsikan sebagai jalur operasional KRL;
- Jalur 6 hingga 9 disiapkan untuk area stabling.
Penataan ini diharapkan mengurangi antrean, meminimalkan penumpukan, dan menjaga ketepatan waktu perjalanan.
Alur penumpang KA Lokal kini juga diatur lebih tegas:
Penumpang dari arah selatan diarahkan ke area drop-off, naik JPO melalui tangga atau lift, lalu menuju loket dan gate;
Penumpang dari arah utara masuk melalui selasar menuju gedung baru, dilanjutkan ke concourse lewat eskalator atau lift;
Untuk keluar, penumpang diarahkan naik ke area transit lantai dua sebelum memilih akses ke layanan KRL atau pintu keluar utama.
Pengaturan baru ini dianggap penting mengingat padatnya arus penumpang pada jam sibuk.
Bersamaan dengan pengoperasian fasilitas baru, Stasiun Rangkasbitung kini mulai melayani KA Petani–Pedagang relasi Merak–Rangkasbitung. Layanan ini membantu petani dan pedagang membawa hasil bumi serta barang dagangan ke pusat ekonomi dengan tarif terjangkau.
Menurut Ferdian, penataan fasilitas dan alur KA Lokal juga mempertimbangkan kebutuhan pengguna layanan tersebut.
“Penataan area layanan KA Lokal memberikan ruang pergerakan yang lebih nyaman bagi pengguna KA Petani–Pedagang. Mobilitas membawa hasil bumi dapat dilakukan secara aman dan terfasilitasi,” katanya.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait
