LEBAK, iNewsLebak.id – Sosialisasi terkait penerapan alur baru penumpang Kereta Api (KA) lokal di Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, telah dilaksanakan oleh Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Jakarta, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, bersama dengan operator.
Penerapan alur baru tersebut diproyeksikan bertujuan untuk memudahkan mobilitas sekaligus memberikan ruang yang lebih luas bagi para pelaku usaha mikro, terutama pedagang dan petani.
Secara teknis, BTP Jakarta telah menyusun alur kembali pembagian jalur di Rangkasbitung. Kini, jalur 2 difungsikan untuk KA Lokal, seperti KA tujuan Merak–Rangkasbitung; jalur 3 untuk kereta barang; jalur 4 dan 5 untuk layanan KRL; sementara jalur 6 hingga 9 disediakan sebagai area parkir rangkaian.
Kepala BTP Kelas I Jakarta, Ferdian Suryo Adhi Pramono, menjelaskan bahwa hingga kini progres pembangunan stasiun telah mencapai 95,84 persen dengan berbagai fasilitas pendukung.
“Fasilitas ini meliputi 5 eskalator, 7 lift, 15 gate tiket otomatis, dan fasilitas ramah disabilitas yang ditargetkan beroperasi penuh pada akhir 2025,” ucap Ferdian, Rabu (10/12).
Dikatakan bahwa pengembangan Stasiun Rangkasbitung ditujukan untuk mengantisipasi lonjakan pengguna jasa. Kapasitas pengguna kereta melonjak signifikan dengan 83.000 penumpang per hari dari sebelumnya yang hanya 26.000 penumpang.
Selain itu, layanan KA Petani–Pedagang diharapkan memudahkan proses distribusi produksi pertanian dari wilayah Lebak melalui transportasi dengan harga yang terjangkau. Hal tersebut kemudian dapat sekaligus mendongkrak ekonomi masyarakat Banten.
Dalam upaya membantu adaptasi para penumpang, BTP Jakarta menggandeng PT KAI dan PT KCI untuk terus melakukan sosialisasi penetapan alur baru KA.
“Penerapan alur baru juga telah disesuaikan dengan fasilitas modern yang ada di stasiun untuk memperlancar pergerakan penumpang, terutama pada waktu-waktu padat,” jelasnya.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait
