Bahkan, ditambahkan Wading, pada tahun 2021 terjadi kecelakaan laut yang menyebabkan seorang nelayan meninggal dunia akibat tertabrak kapal tongkang pengangkut batu bara PT Cemindo Gemilang.
“Pernah menelan korban akibat ditabrak kapal tongkang. Satu korban meninggal dunia, sedangkan satu korban lainnya selamat karena berhasil merambat pada tali dan naik ke atas tongkang,” tambahnya.
Keresahan nelayan tersebut pernah ditindaklanjuti dengan mengirimkan surat ke Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) pada tahun 2021 lalu untuk minta dilakukan audiensi dengan stake holder terkait namun tak juga direspon hingga saat ini.
Tak cukup bersurat, ratusan nelayan juga pernah berencana melakukan aksi unjuk rasa ke PT Cemindo Gemilang beberapa waktu lalu, namun batal karena pihak kepolisian mengimbau untuk diselesaikan lewat jalur musyawarah.
Persoalan serupa kembali mencuat. Bahkan saat ini ratusan nelayan Binuangeun terancam gulung tikar dan tidak bisa lagi menafkahi keluarga dari aktivitas di laut. Mereka meminta pemerintah menanggapi secara serius persoalan ini.
Editor : Sofi Mahalali