LEBAK, iNewsLebak.id – Kabupaten Lebak, Banten sudah memasuki masa panen raya sejak satu bulan ini. Berdasarkan data yang diperoleh, luas panen padi pada bulan Maret 2023 mencapai 10.041 hektare yang tersebar di 28 kecamatan.
Memasuki masa panen raya tersebut, diharapkan akan menyumbangkan produksi pangan dan ketahanan pangan jelang memasuki bulan ramadhan mendatang, serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khsusunya petani.
Pantauan di beberapa kecamatan di wilayah Lebak selatan, harga gabah kering di tingkat petani berada di kisaran Rp5800 – 6000 per kilogram. Harga ini tergolong tinggi, karena biasanya harga 1 kilogram gabah kering hanya Rp4000 – 4500.
Salah satu petani di Kecamatan Cihara, Rudi, mengaku untuk musim panen kali ini dirinya tak lagi menombok, “Alhamdulillah ada lebihnya, biasanya untuk biaya bibit, pupuk, dan operasional saja tidak nutup,” ungkapnya, Senin (13/3/2023).
Gabah kering budidaya petani Kecamatan Cihara, selain disimpan untuk kebutuhan hidup sehari-hari, sebagian juga dijual ke tempat penggilingan padi atau rice mill. Harga yang sedang tinggi membuat petani makin sumringah.
Peningkatan harga gabah kering yang terjadi belakangan ini juga berpengaruh pada naiknya harga beras di tingkat konsumen. Di pasar Malingping, Lebak, harga satu karung beras ukuran 25 kilogram jatuh di harga Rp280 ribu per karungnya.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni panen padi pada Maret 2023 masuk panen raya dengan lahan seluas 10.041 hektare dengan menghasilkan sebanyak 52.359 ton gabah kering giling (GKG) atau setara beras 30.196 ton.
Panen padi di Kabupaten Lebak itu dari musim tanam Desember 2022 dengan masa produksi selama tiga bulan. Hasil panen itu diperkirakan dapat memberikan pendapatan ekonomi petani hingga puluhan miliar dengan harga beras rata-rata Rp10 ribu/kg dan produksi setara beras 30.196 ton.
Editor : U Suryana