“Hal seperti ini terjadi bukan karena keterbatasan anggaran tapi anggarannya dibatasi,” tegas Medi kembali.
Medi mengaku kerap bersuara lantang dalam Sidang Paripurna DPRD ataupun rapat-rapat dengan dinas terkait. Menyuarakan perbaikan jalan agar menjadi skala prioritas, namun pada faktanya, di tahun 2022 saja masih terjadi sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) hingga mencapai Rp128 miliar.
“Saya sering menyuarakan, tolong dibuat program-program yang pro rakyat, pro rakyat, yang skala prioritas. Jalan di Cibadak ini saya rasa ini sangat prioritas seharusnya. Kami sebagai mitra kerja pemerintah, sesuai dengan tupoksi kami, selaku pribadi saya sudah menyampaikan kepada pemerintah,” kata Medi.
Untuk itu, Medi berjanji akan menyampaikan persoalan jalan rusak di Cibadak ini dalam rapat paripurna DPRD Lebak, “Saya akan sampaikan besok, kami ada paripurna. Mudah-mudahan secepatnya, di anggaran tahun 2023 ini, tidak ada kata lain untuk menunda. Dinas terkait harus turun ke lapangan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Warga Desa Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten meluapkan rasa kecewanya dengan menanam pohon pisang dan menabur ikan lele di kubangan jalan rusak pada Minggu (12/3/2023) kemarin.
Editor : U Suryana