LEBAK, iNewsLebak.id - Puluhan layang-layang berbagai bentuk dan ukuran ramaikan festival mewarnai langit Danau dan Pantai Talanca, Desa Cilangkahan, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Minggu (03/09/2023).
Festival layang-layang ini sebagai ajang memperingati Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia, dengan peserta dikhususkan dari Desa Cilangkahan.
Kepala Desa Cilangkahan, H Yosa Fairuz Rohmi, mengaku bangga penyelenggaraan festival layang-layang mampu menyedot banyak peserta untuk menjalin silaturahmi.
"Saya bangga, festival layang-layang setingkat desa ini bisa berlangsung dengan lancar dan dalam acara ini juga bisa menjalin silaturahmi antar warga khususnya Desa Cilangkahan. Selain itu, festival layang-layang bisa jadi salah satu destinasi sendiri kedepan dan setiap tahunnya," ungkapnya.
Menurutnya, festival layang-layang ini bisa membuka peluang bagi Desa Cilangkahan menjadi daya tarik destinasi wisata Danau dan Pantai Talanca. Nantinya para pengunjung dan peserta akan datang ke tempat wisata lokal.
Kemeriahan festival layang-layang juga mencerminkan sumber daya manusia yang ada di Desa Cilangkahan menjadi lebih kreatif dan inovatif.
"Tandanya sumber daya manusia di sini di Desa Cilangkahan meningkat karena pintar bikin acara yang memunculkan peluang ekonomi, dan ini suatu kebanggaan bagi kami dan tentunya perlu ada pembinaan," imbuhnya.
Dia berpesan saat bermain layang-layang masyarakat tetap berhati-hati, perhatikan kesehatan dan keselamatan diri sendiri juga orang lain.
"Yang lebih penting, masyarakat kalau main layang-layang harus ke tempat yang lapang dan jauh dari jaringan listrik, hal ini demi keselamatan dan keamanan bersama," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Desa Cilangkahan, Irfan Amiludin yang biasa disapa Sapong, menjelaskan bahwa kegiatan yang diadakan di Danau Talanca ini untuk memperingati HUT ke-78 RI sekaligus sebagai upaya melestarikan permainan tradisional.
"Sengaja kita pilih festival layang-layang se-Desa Cilangkahan ini diharapkan bisa memeriahkan HUT RI ke-78 di desa kami. Selain itu acara ini bisa memberikan kontribusi dampak positif ekonomi masyarakat kami," katanya.
Selain itu, Kata Sapong, "Festival layang-layang ini juga sebagai upaya kami untuk melestarikan permainan tradisional. Insya Allah untuk kedepannya ada rencana festival layang layang untuk open atau terbuka untuk umum biar lebih meriah lagi," tandasnya.
Diketahui, festival layang-layang ini berjumlah 30 peserta dengan uang pendaftaran Rp25rb per peserta. Adapun kategori yang diperlombakan yaitu; Kerapihan dan ksesuaian tema kemerdekaan, durasi terbang dan soft landing (pendaratan), kreativitas atau keunikan, dan kemampuan mengendalikan layang layang. Untuk hadiah yaitu berupa piala, piagam penghargaan dan uang pembinaan.
Pemenang dalam festival layang-layang:
Juara dalam kategori kerapihan dan kesesuaian tema diraih oleh Randika, dan juara favoritnya diraih oleh Sartu. Juara kategori durasi terbang dan soft landing diraih oleh Dayu. Kategori kreativitas atau keunikan diraih oleh Jejen dan juara favoritnya diraih oleh Supardi Boeng. Kategori kemampuan mengendalikan layang-layang diraih oleh Udin. Untuk hadiah hiburan atau doorfrize diraih oleh; Waseh, Endu / MTD, Sengrod, Fani dan Rohmat.
Editor : U Suryana