LEBAK, iNewsLebak.id - Ratusan Guru Honorer di Kabupaten Lebak Provinsi Banten mengancam akan melakukan aksi mogok massal mengajar, jika Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset dan Teknologi serta Kemenpan RB tidak memberikan nilai tambah bagi guru honorer yang telah mengabdi bertahun-tahun bahkan hingga belasan tahun.
Ancaman tersebut disampaikan sebagai respon terhadap hasil tes CAT seleksi P3K Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) Provinsi Banten di Serang pada akhir bulan Oktober 2023.
"Banyak diantara ratusan guru honorer yang telah berpengalaman selama bertahun-tahun tereliminasi pada peringkat nilai oleh pelamar yang hanya terdaftar di dapodik tetapi tidak pernah mengajar," ujar Eli Sahroni, Koordinator Forum Guru Honorer Kabupaten Lebak.
Bahkan, kata Eli, terdapat kasus dimana pelamar memiliki dapodik sekolah swasta namun bisa lolos seleksi administrasi dan tes CAT dengan hasil nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pelamar yang telah mengabdi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kabupaten Lebak.
Eli Sahroni, yang juga Ketua Umum Barisan Aktivis Dan Advokasi Keluarga Banten (Badak Banten Perjuangan) yang turut mendampingi ratusan guru honorer, menyatakan bahwa banyak pelamar dengan hasil nilai tinggi pada saat tes CAT, diduga bukan merupakan guru honorer sesungguhnya karena diduga tidak pernah mengajar di SDN maupun SMPN.
Editor : U Suryana