LEBAK, iNewsLebak.id – Repi Rizali, Koordinator Rakyat, Mahasiswa, Pemuda dan Santri (RAMPAS), mempertanyakan kapasitas juru bicara eksternal yang mewakili pihak RSUD Malingping saat aksi unjuk rasa pada Kamis (4/1/2024) kemarin.
Ia menyebut, RSUD Malingping seyogyanya sudah memiliki instrument yang lengkap, pejabat-pejabat yang mumpuni di bidangnya, tanpa harus melibatkan pihak-pihak eskternal, apalagi dalam menghadapi persoalan umum terkait pelayanan.
Saat unjuk rasa yang digelar di RSUD Malingping, massa unjuk rasa sempat berdialog dengan perwakilan manajemen RSUD Malingping, diantaranya Plh Sekretaris RSUD, Endad Sudrajat, dr Sobran (Kabid Keperawatan), dan H Akhmad Jazuli yang disebut-sebut sebagai juru bicara eksternal, namun baru datang ketika aksi akan berakhir.
“Sebelum aksi demo, beliau (H Jazuli) juga berkomunikasi dengan kami, katanya sebagai komunikator. Beliau mengatakan Ibu Plh Direktur RSUD Malingping siap kapan saja untuk beraudiensi. Namun pada saat unjuk rasa, Ibu Plh malah tidak hadir,” ungkap Repi, Jumat (5/1/2024) siang.
Repi mengutarakan, jika Plh RSUD Malingping punya komitmen siap melakukan audiensi kapan saja, seharusnya Plh Direktur RSUD Malingping bisa hadir menemui massa saat aksi unjuk rasa Kamis (4/1/2024) kemarin.
Editor : U Suryana